Multistage Amplifier : Jenis, Prinsip Kerja Dan Aplikasinya

Gain daya, atau gain tegangan sanggup diraih oleh single stage amplifier (penguat satu tahap) namun tidak cukup dalam aplikasi praktis. Untuk itu, kita mesti menggunakan beberapa tahap amplifikasi untuk meraih daya atau gain tegangan yang diperlukan.

Disini jenis amplifier disebut selaku analisis multistage amplifier. Dalam penguat atau amplifier ini, output tahap pertama diumpankan ke input tahap berikutnya. Jenis koneksi menyerupai ini biasanya dimengerti selaku cascading. Artikel ini membahas pemahaman Multistage Amplifier, Jenis, Prinsip Kerja, Aplikasi dan Respons frekuensinya.

Apa itu Multistage Amplifier?

Dalam penguat (amplifier), cascading juga sanggup dijalankan untuk mendapat impedansi input & output yang akurat untuk aplikasi yang tepat. Berdasarkan jenis amplifier yang digunakan dalam tahap terpisah, amplifier ini diklasifikasikan ke dalam jenis yang berbeda.

Penguat atau amplifier ini menggunakan satu atau lebih single stage amplifier common emitor atau juga dinamai penguat bertingkat (cascaded).

 atau gain tegangan sanggup diraih oleh single stage amplifier  Multistage Amplifier : Jenis, Prinsip Kerja dan Aplikasinya

Sebuah konsep multistage amplifier menggunakan CE (common-emitor) selaku tahap primer serta CB (common base) selaku tahap kedua disebut selaku penguat bertingkat. Koneksi antara cascade & cascade juga sanggup dijalankan menggunakan amplifier FET.

Setiap kali amplifier mengalir, maka diinginkan untuk menggunakan jaringan kopling antara output daya dari satu amplifier serta input daya dari amplifier bertingkat. Kopling jenis ini disebut juga kopling interstage. Dalam amplifier ini, ada tiga jenis amplifier bertingkat yang digunakan menyerupai kopling RC, kopling transformator, dan kopling langsung.

Kopling RC

Coupling resistansi-kapasitansi yakni sistem yang paling kerap digunakan serta ongkos lebih murah. Ini memiliki respons frekuensi yang sanggup diterima. Dalam jenis kopling ini, sinyal yang dikembangkan melintasi Resistor pengumpul dari setiap tahap yang digabungkan lewat kapasitor kopling output daya menuju terminal base dari tahap berikutnya. Kapasitor kopling memisahkan status DC dari tahap primer ke tahap di bawah ini.

Kopling Transformator

Dalam jenis kopling ini, sinyal mengembang melintasi belitan utama transformator dan berfungsi selaku beban. Belitan minor menggerakkan sinyal AC output daya eksklusif ke terminal base tahap berikutnya. Metode ini mengembangkan gain total & impedansi level pencocokan. Tetapi transformator yang menggunakan respons frekuensi luas sanggup sungguh mahal.

Kopling Langsung

Teknik kopling tidak langsung, sinyal AC output daya sanggup diumpankan eksklusif ke fase selanjutnya; tidak ada reaktansi yang sanggup digunakan dalam pengaturan kopling. Kopling ini sanggup digunakan selaku amplifikasi sinyal frekuensi rendah yang mesti diselesaikan.

Respons Frekuensi Amplifier Multistage

Pergeseran fasa & gain tegangan amplifier khususnya tergantung pada rentang frekuensi selama pengoperasian amplifier. Secara umum, rentang total frekuensi sanggup dipisahkan menjadi 3-tipe menyerupai rentang frekuensi tinggi, frekuensi menengah, dan rentang frekuensi rendah.
  • Secara umum, untuk analisis amplifier ini, kita perlu mencari tahu parameter yang berbeda.
  • Gain tegangan amplifier ini setara dengan produk hasil gain tegangan tahap terpisah.
  • Gain arus dari amplifier ini setara dengan produk dari hasil gain arus dari tahap terpisah
  • Impedansi input yakni impedansi tahap pertama
  • Impedansi output yakni impedansi tahap terakhir
Kelebihan dari multistage amplifier yakni kelonggaran dalam impedansi input & output dan kelebihan yang lebih tinggi. Aplikasi Multistage amplifier misalnya, sanggup digunakan untuk mengembangkan sinyal yang sungguh lemah ke tingkat utilizable.

Distorsi sanggup dikurangi dengan merubah sinyal dalam beberapa tahap. Saat ini, perangkat elektronik apa pun sanggup memproses sinyal listrik digital atau radio dengan memasukkan multistage-amplifier.