Rangkaian Osilator Tuned Kolektor- Prinsip Kerja Dan Aplikasi

Osilator merupakan salah satu jenis rangkaian elektronik yang menciptakan sinyal elektronik periodik yang berosilasi menyerupai gelombang sinus (atau) gelombang persegi. Fungsi utama osilator merupakan merubah DC (arus searah) dari catu daya ke sinyal AC (arus bolak-balik). Ini banyak digunakan di beberapa perangkat elektronik.

Contoh lazim dari sinyal yang dibuat oleh Osilator berisikan sinyal yang disiarkan oleh pemancar TV dan pemancar radio, sinyal CLK yang mengontrol jam kuarsa dan komputer. Suara yang dihasilkan oleh video game dan penyeranta elektronik.

Osilator sering ditandai oleh frekuensi sinyal output. Osilator intinya dirancang untuk menciptakan output AC daya tinggi dari supply arus searah yang sering disebut inverter.

Berbagai jenis osilator mempunyai faedah yang sama, sehingga menciptakan output daya yang terus menerus tidak terhapus. Namun, perbedaan utama antara osilator terletak pada tata cara oleh energi yang disupply ke rangkaian tangki untuk menyanggupi kerugian.

Jenis lazim transistor osilator utamanya termasuk osilator Tuned Kolektor, osilator Colpitts, osilator Hartley, osilator Pergeseran Fasa, osilator Jembatan Wein dan osilator Kristal.

Apa yang dimaksud dengan Osilator Tuned Kolektor?

Osilator tuned pengumpul merupakan salah satu jenis osilator transistor LC di mana rangkaian tangki berisikan kapasitor dan transformator, yang terhubung ke terminal pengumpul transistor. Rangkaian osilator tuned pengumpul merupakan yang paling sederhana & jenis dasar osilator LC.

Rangkaian tangki yang terhubung dalam rangkaian pengumpul berkinerja menyerupai beban resistif sederhana pada resonansi dan pastikan frekuensi osilator. Aplikasi lazim dari rangkaian ini tergolong generator sinyal, rangkaian osilator RF, demodulator frekuensi, mixer, dll.

Diagram rangkaian dan prinsip kerja osilator tuned pengumpul dibahas dan diperlihatkan di bawah ini.

Rangkaian Osilator Tuned Kolektor

Diagram rangkaian osilator tuned pengumpul ditunjukkan di bawah ini. Untuk Transistor, resistor R1, R2 membentuk bias pembagi tegangan. Resistor emitor 'Re' dimaksudkan untuk stabilitas panas. Ini juga menghentikan arus pengumpul transistor dan kapasitor bypass emitor 'Ce'. Peran utama 'Ce' merupakan untuk menyingkir dari kenaikan osilasi.

Jika kapasitor bypass emitor tidak ada, osilasi AC yang diamplifikasi akan jatuh ke resistor emitor 'Re' dan akan memperbesar tegangan base-emitor 'Vbe' dari transistor. Dan sehabis ini, ini akan merubah keadaan DC biasing. Pada rangkaian di bawah ini, primer transformator L1 dan kapasitor C1 membentuk rangkaian tangki.

Osilator merupakan salah satu jenis rangkaian elektronik yang menciptakan sinyal elektronik  Rangkaian Osilator Tuned Kolektor- Prinsip Kerja dan Aplikasi

Rangkaian Kerja Osilator Kolektor Tuned

Ketika catu daya dihidupkan, transistor mendapat arus dan mulai berjalan. Kapasitor 'C1' mulai mengisi daya. Ketika kapasitor C1 mendapat muatan, maka muatan mulai mengeluarkan lewat kumparan primer L1 dari transformator.

Ketika kapasitor C1 sepenuhnya kosong, energi dalam kapasitor selaku medan elektrostatik akan dicampur ke Induktor selaku medan elektromagnetik. Sekarang tidak akan ada tegangan lagi di kapasitor untuk mempertahankan arus lewat kumparan primer di transformator mulai jatuh.

Untuk menolak ini, kumparan L1 menciptakan ggl balik yang sanggup mengisi daya kapasitor lagi. Kemudian kapasitor 'C1' dikeluarkan lewat coil L1 dan seri konstan. Pengisian & pemakaian ini menertibkan urutan osilasi di rangkaian tangki.

Osilasi yang dihasilkan dalam rangkaian tangki diumpankan kembali ke terminal base dari transistor Q1 oleh coil kecil dengan kopling induktif. Kuantitas umpan balik sanggup dikontrol dengan merubah rasio putaran trafo.

Arah lilitan gulungan sekunder 'L2' sedemikian rupa sehingga tegangan yang melewatinya akan menjadi 180° fasa bertentangan dengan tegangan pada primer (L1). Oleh alasannya itu rangkaian umpan balik menciptakan 180° pergantian fasa dan transistor Q1 menciptakan 180° pergantian fasa yang lain.

Sebagai hasilnya, pergantian fasa total diperoleh antara input dan output. Ini merupakan keadaan yang sungguh dikehendaki untuk umpan balik kasatmata dan osilasi yang berkelanjutan.

Arus pengumpul (CC) dari Transistor menyeimbangkan energi yang hilang di rangkaian tangki. Ini sanggup dijalankan dengan mengadopsi sedikit tegangan dari rangkaian tangki, memperkuatnya dan menerapkannya kembali ke rangkaian. Kapasitor 'C1' sanggup dibentuk variabel dalam aplikasi frekuensi variabel.

Dalam rangkaian tangki, frekuensi osilasi sanggup diekspresikan menggunakan persamaan berikut.

F = 1/2π√ [(L1C1)]

Dalam persamaan di atas, 'F'-menunjukkan frekuensi osilasi dan L1-adalah induktansi dari kumparan primer transformator dan C1-adalah kapasitansi.

Aplikasi Rangkaian Osilator Tuned Kolektor

Aplikasi osilator pengumpul yang disetel melibatkan osilator setempat radio. Semua Transformator memperkenalkan perubahan 180º fasa antara primer dan sekunder.

Prinsip-prinsip akseptor elektronik mempergunakan rangkaian yang disetel LC dengan yang berikut ini

C1 = 300 pF dan L1 = 58.6 μH

Frekuensi osilasi sanggup dijumlah dengan mekanisme berikut

C1 = 300 pF
= 300 × 10−12 F

L1 = 58.6 μH
= 58.6 × 10−6 H

Frekuensi osilasi, f = 1/2π√L1C1

f = 1/2π.658.6 × 10−6 x300 × 10−12 Hz

1199 × 103 Hz
= 1199 kHz

Dengan demikian, ini semua perihal kerja rangkaian aplikasi osilator dan tuned kolektor. Kami harap Anda mendapat pengertian yang lebih baik perihal desain ini.