Cara Kerja Pompa Transfer Atau Pompa Pengisi

Pompa transfer atau pompa pengisi


Pompa transfer sering disebut juga dengan perumpamaan pompa pengisi atau pompa pemindah atau pompa angkat. Fungsi pompa ini memindahkan air dari satu wilayah ke wilayah lain secara  otomatis ataupun dengan cara manual (On/Off).

Pompa melakukan pekerjaan secara otomatis dengan sokongan sensor elektroda ataupun dengan pelampung, sensor ini akan melakukan pekerjaan dengan mendeteksi level air. Jika level air turun (tangki kosong) pada level tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian memberi perintah biar pompa hidup, dan apabila level air naik (tangki penuh) pada level tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian memberi perintah biar pompa mati.

Pompa melakukan pekerjaan secara manual bermakna pompa akan melakukan pekerjaan tanpa sensor. Hidup dan mati pompa menurut tombol saklar on-off  yang ditekan oleh orang (operator).
Pompa yang menggunakan listrik 3 phase maka mesti dilengkapi panel kendali  untuk mengkontrol kerja pompa tersebut, sedangkan pompa yang menggunakan listrik 1 phase tidak mesti menggunakan panel kendali untuk mengkontrol kerja pompa.

1.1.   Pompa transfer dari sumur dangkal ke ground tank/tower tank


Sumur dangkal mempunyai kedalaman kurang dari 8 meter (dari permukaan tanah ke level air). Pompa sumur dangkal lazimnya menggunakan pompa tipe centrifugal end suction ukuran kecil.

Gbr.1.3.  Pompa transfer dari sumur dangkal (< 8 meter) ke ground/tower tank
     

1.2.   Pompa transfer dari sumur sedang ke ground tank/ tower tank


Sumur dengan kedalaman sedang merupakan sumur yang mempunyai kedalaman antara 8 meter s/d  20 meter (diukur dari permukaan tanah ke level air). Pompa yang digunakan merupakan tipe jet pump, disebut jet pump alasannya merupakan pada pompa ini ada alat pelengkap dipasang pada segi hisap dinamakan  ejector yang memiliki fungsi untuk memperbesar daya dorong. 

Pada segi hisap pompa jet pump mempunyai dua jalur pipa, satu jalur selaku pipa hisap dan satu jalur yang lain selaku pipa dorong yang berfungsi mengalirkan sebagian air dari pompa, mengalir turun menuju ejector kemudian kembali mendorong keatas lewat pipa hisap.
Gbr. 1.2. Pompa jet pump untuk transfer dari sumur sedang (8 - 20 meter) ke ground/tower tank.
              

               1.3.   Pompa transfer dari sumur dalam ke ground tank/tower tank


          Kategori  sumur dalam yakni sumur yang mempunyai kedalaman diatas 20 meter (diukur dari permukaan tanah ke level air). Ada dua macam level air yang biasa digunakan selaku pola yakni dinamyc water level (level air yang senantiasa berubah) dan static water level (level air yang tetap).

       Dinamyc water  level (DWL) merupakan level air yang telah stabil sehabis ditangani pumping test atau level air terdalam (dari permukaan tanah) yang terjadi pada ekspresi dominan kemarau.

           Static water level (SWT) merupakan posisi level air paling rendah (dari permukaan tanah) sebelum ditangani pumping test atau level air paling rendah yang terjadi pada ekspresi dominan hujan. Pengukuran level air untuk sumur dalam sanggup ditangani dengan menggunakan alat Water Level Meter.

         Untuk aplikasi sumur dalam, pompa yang digunakan merupakan tipe celup (submersible deep well) yang mempunyai kesanggupan tekanan atau pressure tinggi. Cara kerja pompa ini merupakan mendorong air dari bawah ke atas sehingga tidak membutuhkan pipa hisap.

            Gbr. 1.1.    Pompa deep well untuk transfer dari sumur dalam(= 20 meter) ke ground.

         1.4.   Pompa transfer dari ground tank ke tower tank


              Aplikasi ini banyak ditemui di gedung-gedung dan industri. Karena pada aplikasi ini diperlukan debit air yang besar dan juga tekanan yang tinggi maka ada dua tipe yang cocok yakni tipe end suction horisontal dan in-line vertical. Untuk pompa tipe end suction horisontal sering digunakan untuk bangunan gedung/pabrik yang mempunyai ruang pompa cukup luas. Sedangkan pompa tipe in-line vertical sering digunakan untuk bangunan gedung/pabrik yang ruang pompa relatif sempit.


.Gbr.1.4.     Pompa transfer dari ground tank ke tower tank.

         1.5.   Pompa transfer pengisi  boiler


                Aplikasi pompa ini selaku pengisi boiler dengan menggunakan air panas dengan temperatur antara 40oC 100oC, sehingga pompa rentan kepada kavitasi dan untuk menyingkir dari kavitasi posisi tangki air diletakan lebih tinggi dari pompa. Pada aplikasi ini pompa yang digunakan merupakan tipe in-line vertical multi stage alasannya merupakan pompa ini mempunyai tekanan yang tinggi dan juga NPSH yang relative kecil apabila daripada tipe end suction.


                      Gbr.1.5.  Pompa transfer pengisi  boiler

A.1.Pompa Transfer tipe centrifugal horisontal "END SUCTION"
A.2.Pompa transfer tipe "JET PUMP"
A.3.Pompa transfer tipe vertical "IN LINE"
A.4.Pompa transfer tipe Horisontal "SPLIT CASE"
A.5.Pompa transfer tipe Celup sumur dalam "DEEP WELL"