Starter memamerkan supply ke motor secara manual atau otomatis serta melindungi motor dari kesalahan atau kelebihan beban. Berdasarkan jenis motor, starter motor tersedia dalam banyak sekali ukuran dengan peringkat berlainan di pasaran. Artikel ini membahas 3 titik starter yang dipakai dalam aplikasi komersial maupun industri.
Apa itu 3 Point Starter?
3 titik starter yakni perangkat listrik, yang dipakai untuk menggugah serta menjaga kecepatan motor DC shunt. Sambungan resistansi dalam rangkaian ini yakni seri yang meminimalkan arus tinggi permulaan dan menjaga perlengkapan kepada gangguan listrik.Di sini, terjadinya ggl balik memainkan tugas penting dalam mengoperasikan motor. Ggl ini meluas saat menakutkan motor mulai berputar di medan magnet dengan melakukan agresi serta menentang supply tegangan.
Konstruksi 3 Point Starter
Motor DC berbasis 3 titik starter khususnya meliputi tiga terminal yakni L, A, dan F. Di sini, L (terminal line) terhubung ke supply positif, A (terminal angker) terhubung ke belitan terminal angker, dan F (terminal medan) terhubung ke terminal medan berliku.Konstruksi 3 titik starter tergolong resistansi 'R' untuk mengontrol arus awal. "H'- handle di rangkaian disimpan dalam keadaan OFF dengan pegas 'S'. H-handle sanggup dioperasikan secara manual untuk pengoperasian motor. Pada permulaan posisi motor, belitan medan motor mendapat tegangan supply total, & arus menakutkan dibatasi ke nilai kondusif tertentu oleh resistansi R.
Prinsip Kerja 3 Point starter
Pegangan (handle) 3 titik starter sanggup dipindahkan dari satu stud ke stud (posisi kontak) lainnya, dan ini memajukan kecepatan motor sampai mendapat posisi RUN. Ada tiga poin utama yang diperhitungkan dalam posisi ini yang meliputi berikut ini.- Motor DC shunt mendapat kecepatan penuh
- Supply tegangan di rangkaian lurus melintasi kedua belitan motor.
- R-resistansi sungguh-sungguh cut-out.
Pada mulanya saat supply DC dihidupkan oleh pegangan-H pada posisi OFF, maka pegangan akan memindahkan arah bijak CLK ke stud1. Lilitan medan shunt secara pribadi terkait dengan supply tegangan alasannya yakni resistan total, pada awalnya, tergolong dalam seri dengan rangkaian angker.
Jika supply tegangan tiba-tiba terganggu, maka kumparan (coil) pelepasan no-volt didemagnetisasi serta H-handle kembali ke lokasi OFF di tarikan pegas. Jika no-volt coil tidak digunakan, maka akan ada kegagalan supply. H-handle akan tetap pada stud terakhir. Jika supply tegangan dikembalikan, maka motor DC akan secara terbuka bersekutu di seluruh supply, menciptakan arus menakutkan yang ekstrem.
Jika motor DC kelebihan beban, itu akan menawan arus ekstrim dari arus supply, maka itu menguatkan ampere berputar dari coil rilis berlebih serta menawan angker, oleh alasannya yakni itu coil tanpa volt akan dihubung pendek (konsleting). Coil ini mengalami kerusakan magnetik serta H-handle ditarik bersahabat lokasi OFF oleh S-spring. Karenanya motor listrik secara otomatis terlepas dari arus supply.
Kekurangan 3 Point Starter
- Kelemahan utama dari 3 titik starter adalah, ia mengalami kehabisan utama motor dengan perbedaan kecepatan yang sungguh besar dengan penyesuaian medan Rheostat.
- Untuk memperkuat kecepatan motor, resistansi medan mesti diperkuat. Kaprikornus pemikiran arus di seluruh medan shunt berkurang.
- Setiap kali menyertakan resistansi tinggi untuk mendapat kecepatan tinggi akan menciptakan medan arus sungguh rendah.
- Ketika NVC (no volt trip coil) dihubungkan secara seri dengan medan shunt, maka menit arus akan menurunkan daya elektromagnet.
- Magnet ini sanggup membebaskan lengan H-handle lewat operasi motor biasa serta melepaskannya dari catu daya.
- Oleh alasannya yakni itu, 4 Point Starter sanggup digunakan, di mana tidak ada kumparan (coil) trip volt yang bersekutu di bidang paralel.