Inverter Dc Ke Ac: Rangkaian, Prinsip Kerja, Limitasi Dan Aplikasi

Di sebagian besar proyek elektronik mini, konversi tegangan DC ke tegangan AC yakni problem umum. Dalam rangkaian apa pun, kita sanggup mengamati bahwa bila kita mendesain rangkaian yang mengambil input AC dan menampilkan output DC.

Tetapi, bila kita ingin merubah rangkaian dari DC ke AC, rangkaian inverter DC ke AC digunakan. Inverter (konverter) sering diinginkan dalam rangkaian menyerupai di mana konversi DC ke AC tidak dimungkinkan. Jadi, rangkaian inverter dipakai untuk merubah daya DC ke AC.

Inverter yakni perangkat elektronik yang kuat, yang dipakai untuk merubah DC ke AC. Perangkat ini menggunakan perangkat switching. Konversi DC ke AC sanggup ditangani antara 12V, 24V, 48V ke 110V, 120V, 220V, 230V, 240V dengan frekuensi supply 50Hz/60Hz.

Untuk pengertian yang lebih baik wacana rancangan ini, berikut yakni rangkaian Inverter 12V DC ke 220V AC sederhana yang dirancang untuk merubah DC ke AC.

Apa itu Inverter DC ke AC?

Inverter DC ke AC utamanya dirancang untuk merubah catu daya DC menjadi catu daya AC. Di sini, catu daya DC relatif stabil dan juga sumber tegangan nyata sedangkan AC berosilasi sekitar tingkat dasar 0V, biasanya dalam mode sinusoidal atau persegi atau mode.

Di sebagian besar proyek elektronik mini Inverter DC ke AC: Rangkaian, Prinsip Kerja, Limitasi dan Aplikasi

Teknologi inverter yang biasa dipakai dalam elektronik yakni merubah sumber tegangan dari baterai menjadi sinyal AC. Umumnya, mereka beroperasi dengan 12 volt dan lazimnya dipakai dalam aplikasi menyerupai otomotif, teknologi asam timbal, sel fotovoltaik, dll.

Sistem coil transformator & sakelar yakni rangkaian sederhana yang dipakai untuk inverter. Sebuah transformator tipikal sanggup dihubungkan ke input sinyal DC lewat sakelar untuk berosilasi kembali dengan cepat. Karena fatwa arus dalam bi-directional pada kumparan primer transformator, sinyal arus bolak-balik ialah output di seluruh kumparan sekunder.

Bagaimana Cara Membuat Inverter DC ke AC?

Rangkaian inverter DC ke AC menggunakan Transistor ditunjukkan di bawah ini. Fungsi dasar dari rangkaian inverter yakni untuk menciptakan osilasi dengan DC yang diputuskan & menerapkannya pada belitan transformator primer dengan mengembangkan arus. Tegangan utama ini kemudian naik ke tegangan tinggi menurut jumlah putaran dalam gulungan utama dan minor.

Diagram rangkaian konverter 12V DC-ke-220V AC sanggup dibangun dengan menggunakan transistor sederhana, dan rangkaian ini sanggup dipakai untuk menyalakan lampu hingga 35Watt walaupun mereka sanggup dirancang untuk menggerakkan beban yang lebih kokoh dengan mempergunakan lebih banyak MOSFET.

Di sebagian besar proyek elektronik mini Inverter DC ke AC: Rangkaian, Prinsip Kerja, Limitasi dan Aplikasi

Inverter yang dihukum dalam rangkaian ini sanggup berupa gelombang persegi, & melakukan pekerjaan dengan perangkat menyerupai yang tidak memerlukan gelombang sinus AC murni.

Komponen yang diinginkan untuk membangun rangkaian inverter DC ke AC utamanya termasuk Baterai 12v, MOSFET IRF 630, Kapasitor 2.2uF, dua Resistor-12k, dua resistor 680 ohm, dan Transformator CT (step up).

Rangkaian Kerja Inverter DC ke AC

Rangkaian DC ke AC sanggup dipisahkan menjadi tiga bab yakni Multivibrator Astabil yang menciptakan sinyal gelombang persegi 50Hz. Osilator sanggup dibikin menggunakan resistor menyerupai R1, R2, R3, R4, kapasitor menyerupai C1, & C2, dan transistor menyerupai T2 & T3.

Setiap transistor menciptakan gelombang persegi (pembalik), dan frekuensi akan diputuskan oleh nilai resistor dan kapasitor. Rumus frekuensi untuk gelombang persegi yang dihasilkan dengan multivibrator astabil yakni F = 1/(1.38 * R2 * C1)

Osilator inverting signal ditingkatkan dengan dua Power MOSFET menyerupai T1 & T4, dan sinyal-sinyal ini akan diberikan terhadap transformator step-up dengan center tap (CT) yang terkait dengan 12V DC.

Keterbatasan Inverter DC ke AC

Batasan inverter DC ke AC tergolong yang berikut ini.
  • Penggunaan transistor sanggup meminimalisir efisiensi rangkaian
  • Penggunaan transistor switching sanggup menyebabkan distorsi crossover dalam sinyal output daya. Tetapi batas ini sanggup dikurangi hingga tingkat tertentu dengan menggunakan Dioda biasing.

Aplikasi Inverter DC ke AC

Aplikasi rangkaian inverter DC ke AC termasuk yang berikut ini.
  • Inverter DC ke AC dipakai dalam kendaraan untuk mengisi baterai mereka.
  • Rangkaian ini utamanya dipakai untuk menggerakkan motor AC daya rendah dan dipakai dalam metode tenaga surya.
Jadi, ini semua wacana Inverter DC ke AC. Ini sanggup dipakai dalam susukan transmisi DC untuk mentransmisikan daya ke beban. Dalam catu daya yang tidak terputus, ini sanggup dipakai untuk merubah arus searah DC menjadi arus bolak-balik AC. Konverter (inverter) sanggup dipakai dalam industri di mana konsistensi ialah masalah.

Mengapa Kita Perlu Mengubah dari DC ke AC?

Sebagian besar kendaraan menggunakan daya mereka dari baterai 12V. Tetapi dalam beberapa kasus, baterai 24v sanggup digunakan. Sangatlah penting untuk mengenali tegangan kendaraan alasannya yakni peringkat tegangan inverter yang kita pilih mesti sama dengan tegangan baterai.

Bagaimanapun, baterai menampilkan DC, yang bermakna fatwa arus akan kontinu dari terminal negatif baterai ke terminal positif. Di DC, fatwa arus cuma akan dalam satu arah. DC sungguh membantu, namun, baterai biasanya sanggup menawarkan daya DC dengan tegangan rendah. Beberapa perangkat memerlukan daya tambahan untuk melakukan pekerjaan dengan benar ketimbang yang sanggup dipersiapkan DC.

Jadi, ini semua wacana inverter DC ke AC, bagaimana mengkonversi DC ke AC. Konverter mengembangkan tegangan DC untuk menggantinya menjadi AC sebelum mengirimkannya untuk menampilkan arus ke perangkat.

Terutama, ini dimaksudkan untuk menjalankan kebalikan untuk merubah AC ke DC. Karena pada dasarnya, konverter ini sanggup melakukan pekerjaan bertentangan untuk meraih pengaruh sebaliknya, ini disebut selaku inverter.