Metode Konversi Tegangan Dc Ke Dc Yang Berbeda

Catu daya DC dipakai di sebagian besar perlengkapan yang memerlukan tegangan konstan. DC yakni kependekan dari Direct Current, di mana anutan arus searah. Pembawa muatan dalam supply DC bergerak dalam satu arah.

Sel surya, baterai dan termokopel yakni sumber supply DC. Tegangan DC sanggup menciptakan sejumlah listrik konstan, yang menjadi lemah di saat bergerak lebih jauh. Tegangan AC dari generator sanggup merubah kekuatan mereka di saat mereka melaksanakan perjalanan lewat transformator.

Catu daya DC dipakai di sebagian besar perlengkapan yang memerlukan tegangan konstan Metode Konversi Tegangan DC ke DC yang Berbeda

Catu daya AC yakni Arus Bolak-balik, di mana tegangan berubah secara instan seiring waktu. Dalam supply AC, pembawa muatan merubah arahnya secara berkala. Supply AC dipakai selaku arus utilitas untuk keperluan rumah tangga.

Utilitas arus AC dikonversi ke DC dengan menggunakan rangkaian yang berisikan trafo, penyearah dan filter. Demikian pula, tegangan DC dinaikkan atau diturunkan ke tegangan yang diharapkan menggunakan rangkaian tersebut.

Konversi DC-DC

Konverter DC ke DC mengambil tegangan dari sumber DC dan merubah tegangan supply ke level tegangan DC lainnya. Mereka dipakai untuk memperbesar atau meminimalisir level tegangan. Ini lazimnya dipakai pada mobil, pengisi daya portabel dan pemutar DVD portabel. Beberapa perangkat memerlukan sejumlah tegangan untuk melaksanakan perangkat.

Terlalu banyak daya sanggup menghancurkan perangkat atau daya yang lebih kecil mungkin tidak sanggup melaksanakan perangkat. Konverter mengambil daya dari baterai dan meminimalisir tingkat tegangan, demikian pula konverter mengembangkan tingkat tegangan. Misalnya, mungkin perlu untuk mengecilkan daya baterai besar 24V ke 12V untuk melaksanakan radio.

Konversi Elektronik

Konverter DC ke DC di rangkaian elektronik menggunakan teknologi switching. Mode yang diaktifkan Konverter DC-DC merubah level tegangan DC dengan menyimpan energi input sementara dan kemudian melepaskan energi tersebut pada output tegangan yang berbeda. Penyimpanan dijalankan baik dalam komponen medan magnet menyerupai Induktor, Transformator atau komponen medan listrik menyerupai Kapasitor. Metode konversi ini sanggup memperbesar atau meminimalisir tingkat tegangan.

Konversi perpindahan lebih irit daya dibandingkan dengan pengaturan tegangan linier, yang menetralisir daya yang tidak diharapkan selaku panas. Efisiensi tinggi dari konverter mode-aktif meminimalisir peredam panas yang diperlukan dan mengembangkan daya tahan baterai dari perlengkapan portabel.

Efisiensi sudah meningkat alasannya yakni penggunaan FET daya, yang dapat beralih lebih efisien dengan kerugian switching yang lebih rendah pada frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Transistor Bipolar daya dan menggunakan rangkaian pencetus yang kurang kompleks.

Peningkatan lain dalam konverter DC-DC dijalankan dengan merubah dioda roda aneh dengan penyearah sinkron menggunakan FET daya, yang 'pada resistansi' jauh lebih rendah, yang meminimalisir kerugian switching.

Sebagian besar konverter DC-DC dirancang untuk bergerak tanpa arah, dari input ke output. Tetapi topologi regulator switching sanggup dirancang untuk bergerak dua arah dengan merubah semua Dioda dengan penyearah aktif yang dikelola secara independen.

Misalnya, dalam pengereman regeneratif kendaraan, di mana daya disupply ke roda di saat mengemudi, namun ditambahkan dengan roda di saat pengereman. Karenanya konversi dua arah berguna.

Konversi Magnetik

Dalam konverter DC-DC ini, energi disimpan dan dilepaskan secara terjadwal dari medan magnet dalam induktor atau transformator dalam rentang frekuensi 300KHz sampai 10MHz.

Dengan menyesuaikan siklus kerja tegangan pengisian, jumlah daya yang ditransfer ke sebuah beban sanggup lebih gampang dikendalikan, lewat kendali ini juga sanggup dipraktekkan pada arus input, arus output atau untuk menjaga daya konstan. Konverter berbasis transformator sanggup menampilkan isolasi antara input dan output.

Secara umum, konverter DC-DC mengacu pada konverter switching yang diterangkan berikut. Rangkaian ini yakni jantung dari switched-mode power supply (SMPS). Di bawah ini diterangkan yakni rangkaian yang paling lazim digunakan.

Konverter Non-isolasi

Konverter non-terisolasi dipakai di saat pergeseran tegangan kecil. Terminal input dan output menyebarkan kesamaan di rangkaian ini. Berikut ini yakni banyak sekali jenis konverter dalam kalangan ini.

Kelemahanya yakni tidak sanggup menampilkan pinjaman dari tegangan listrik yang tinggi dan memiliki lebih banyak noise.

Konverter Step-Down (Buck)

Rangkaian step-down dipakai untuk menciptakan tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan input. Ini juga disebut buck. Polaritasnya sama menyerupai pada input.

Catu daya DC dipakai di sebagian besar perlengkapan yang memerlukan tegangan konstan Metode Konversi Tegangan DC ke DC yang Berbeda

Konverter Step-Up (Boost)

Rangkaian step-up dipakai untuk menciptakan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan input. Ini disebut selaku boost converter. Polaritasnya sama menyerupai pada input.

Catu daya DC dipakai di sebagian besar perlengkapan yang memerlukan tegangan konstan Metode Konversi Tegangan DC ke DC yang Berbeda

Buck-Boost Converter

Dalam Buck-Boost converter, tegangan output sanggup dinaikkan atau diturunkan dari tegangan input. Ini berfungsi baik untuk mengembangkan atau menekan tegangan. Penggunaan lazim konverter ini yakni untuk membalik polaritas.

Cuk: Jenis konverter ini menyerupai dengan Buck-Boost converter. Perbedaannya yakni namanya, dinamai Slobodan Cuk, orang yang menciptakannya.

Pompa Pengisi Daya: Konverter ini dipakai untuk mengoptimalkan atau menurunkan tegangan pada aplikasi yang memiliki daya rendah.

Konverter Isolasi

Konverter ini memiliki pemisahan antara terminal input dan output. Mereka memiliki sifat tegangan isolasi tinggi. Mereka sanggup memblokir kegaduhan dan gangguan. Ini memungkinkan mereka untuk menciptakan sumber DC yang lebih bersih. Mereka dikategorikan menjadi dua jenis.

Konverter Flyback

Konverter ini berfungsi serupa dengan konverter buck-boost dari klasifikasi yang tidak terisolasi. Perbedaannya yakni ia menggunakan transformator untuk menyimpan energi, bukan induktor.

Catu daya DC dipakai di sebagian besar perlengkapan yang memerlukan tegangan konstan Metode Konversi Tegangan DC ke DC yang Berbeda

Konverter Forward (maju)

Konverter ini akan menggunakan transformator untuk mengirim energi, antara input dan output dalam satu langkah.

Prinsip Kerja Konverter DC

Konverter DC-DC dasar mengambil arus dan melewatkannya lewat elemen switching, yang merubah sinyal DC menjadi sinyal gelombang AC persegi. Gelombang ini, kemudian melalui filter lain yang menggantinya kembali menjadi sinyal DC dari tegangan yang diperlukan.

Kelebihan dari Konverter DC

  • Ruang baterai sanggup dikurangi dengan meminimalisir atau mengembangkan tegangan input yang tersedia.
  • Perangkat sanggup digerakkan dengan menekan atau mengembangkan tegangan yang tersedia. Dengan demikian menangkal kerusakan perangkat atau kerusakan lainya.
Saya harap Anda mengerti topik-metode konversi tegangan DC ke DC yang berbeda-beda dan jenisnya.