Osilator Pierce : Prinsip Kerja, Diagram Rangkaian, Dan Aplikasi

Ada aneka macam jenis osilator yang tersedia tergantung pada karakteristik dan fiturnya. Tetapi dalam hal itu, osilator yang paling banyak digunakan merupakan Osilator Kristal, Osilator Hartley, Osilator Dynatron, Osilator RC, Osilator ColpittsOsilator Jembatan Wien, Osilator Armstrong dll. Tujuan utama osilator pierce merupakan untuk menciptakan osilasi frekuensi yang stabil secara terus menerus & sering.

Di antara semua jenis osilator, osilator kristal yang berlainan menampilkan stabilitas frekuensi yang sungguh baik. Mereka sanggup menciptakan osilasi pada frekuensi resonansi tanpa distorsi dan bahkan imbas suhu sungguh minim pada osilator kristal alasannya merupakan fitur unik dari materi kristal.

Osilator kristal menggunakan prinsip imbas piezoelektrik untuk menciptakan osilasi frekuensi. Pada final postingan ini, kita akan menyaksikan mengenai pemahaman Osilator Pierce, Prinsip Kerja, Diagram Rangkaian, dan Aplikasinya.

Apa itu Osilator Pierce?

Osilator pierce merupakan salah satu jenis osilator elektronik yang utamanya digunakan dalam osilator kristal untuk bikin frekuensi osilasi yang stabil dengan menggunakan prinsip efek piezoelektrik.

Karena biaya, ukuran, kompleksitas, dan daya ketimbang inverter digital, Kristal kuarsa.

Rangkaian Osilator Pierce

Gambar 1 berikut menampilkan diagram osilator pierce sederhana dan gambar 2 menampilkan diagram rangkaian sederhana osilator pierce. Dalam rangkaian di atas, X1 menampilkan perangkat kristal, resistor R1 selaku resistor umpan balik, U1 merupakan inverter digital, C1 dan C2 merupakan kapasitor yang terhubung paralel. Ini berada di bawah bab desain.

Ada aneka macam jenis osilator yang tersedia tergantung pada karakteristik dan fiturnya Osilator Pierce : Prinsip Kerja, Diagram Rangkaian, dan Aplikasi

Prinsip Kerja Osilator Pierce

Umpan balik (feedback) resistor R1 pada gambar 1 merupakan bikin inverter linier dengan mengisi kapasitansi input inverter dari output inverter dan kalau inverter ideal maka dengan impedansi input tak terbatas dan nilai impedansi output nol. Dengan ini, tegangan input dan output mesti sama. Oleh alasannya merupakan itu inverter beroperasi di daerah transisi.

Ada aneka macam jenis osilator yang tersedia tergantung pada karakteristik dan fiturnya Osilator Pierce : Prinsip Kerja, Diagram Rangkaian, dan Aplikasi
  • Inverter U1 menampilkan perubahan fasa 180° dalam loop.
  • Kapasitor C1 dan C2, kristal X1 bantu-membantu menampilkan perubahan fasa 180° komplemen ke loop untuk menyanggupi persyaratan perubahan fasa terpilih untuk osilasi.
  • Secara biasa nilai C1 dan C2 diseleksi untuk sama.
  • Pada gambar 1 osilator pierce, kristal X1 merupakan mode paralel dengan C1 dan C2 untuk melakukan pekerjaan di daerah induktif. Ini disebut kristal paralel.
Untuk menciptakan osilasi pada frekuensi resonansi, rangkaian osilator mesti menyanggupi dua keadaan yang disebut persyaratan terpilih. Mereka:
  • Nilai besarnya gain loop mesti satu.
  • Pergeseran fasa di sekeliling loop mesti 360° atau 0°.
Jika osilator menyanggupi dua keadaan di atas maka cuma mereka yang sanggup menjadi osilator yang layak. Di sini, osilator ini menyanggupi dua keadaan Barkhausen di atas dengan loop rangkaian dan penggunaan inverter.

Aplikasi Osilator Pierce

Aplikasi osilator pierce termasuk berikut ini.
  • Osilator ini sanggup dipraktekkan dalam penyelesaian tertanam dan perangkat loop-terkunci loop (PLL).
  • Dalam mikrofon, perangkat yang dikelola bunyi dan perangkat yang merubah energi bunyi menjadi energi listrik dalam perangkat itu lebih digemari alasannya merupakan aspek stabilitas frekuensi yang sungguh baik.
  • Karena ongkos pembuatannya yang rendah, ia memiliki kegunaan di sebagian besar aplikasi elektronik konsumen.
Dengan demikian, osilator Pierce merupakan osilator yang banyak digunakan dalam penyelesaian tertanam dan beberapa perangkat alasannya merupakan pembuatannya yang sederhana, frekuensi resonansi yang stabil. Tidak ada parameter yang sanggup memengaruhi frekuensi resonansinya.

Sehingga sanggup menciptakan frekuensi osilasi yang konstan. Tetapi dalam beberapa inverter digital, keterlambatan propagasi terlalu kecil. Makara kita perlu menimbang-nimbang yang tidak mempunyai penundaan propagasi lebih lanjut.