Osiloskop Sinar Katoda (Cro) - Prinsip Kerja Dan Aplikasi

Osiloskop sinar katoda atau CRO yang lebih dipahami selaku Osiloskop saja. Biasanya dibagi menjadi empat belahan yakni layar, pengontrol vertikal, pengontrol horizontal, dan Pemicu. Sebagian besar osiloskop digunakan probe dan mereka digunakan untuk input instrumen apa pun.

Kita sanggup menganalisis bentuk gelombang dengan menyiapkan amplitudo bareng dengan sumbu x dan sumbu y. Aplikasi osiloskop utamanya melibatkan radio, peserta TV, juga dalam pekerjaan laboratorium yang melibatkan observasi dan desain. Dalam elektronik modern, osiloskop memainkan kiprah penting dalam rangkaian elektronik.

Apa itu Osiloskop?

Osiloskop sinar katoda ialah instrumen tes elektronik, digunakan untuk mendapat bentuk gelombang di saat sinyal input yang berlainan diberikan. Pada hari-hari awal, Osiloskop ini disebut selaku Oscillograph.

Osiloskop mengamati pergeseran dalam sinyal listrik dari waktu ke waktu, sehingga tegangan dan waktu menggambarkan bentuk dan terus menerus digambarkan di samping skala. Dengan menyaksikan bentuk gelombang, kita sanggup menganalisis beberapa properti menyerupai amplitudo, frekuensi, waktu naik, distorsi, interval waktu, dll.

Osiloskop sinar katoda atau CRO yang lebih dipahami  selaku  Osiloskop saja Osiloskop Sinar Katoda (CRO) - Prinsip Kerja dan Aplikasi

Diagram Blok Osiloskop

Diagram blok berikut memperlihatkan tujuan lazim kontraksi osiloskop. Osiloskop merekrut tabung sinar katoda dan bertindak selaku panas osiloskop. Dalam osiloskop, CRT menciptakan berkas elektron yang dipercepat ke kecepatan tinggi dan menenteng ke titik konsentrasi pada layar fluoresen.

Dengan demikian, layar menciptakan wilayah yang terlihat di mana berkas elektron bersamanya. Dengan mendeteksi sinar di atas layar selaku balasan kepada sinyal listrik, elektron sanggup bertindak selaku pensil cahaya listrik yang menciptakan cahaya di mana ia menyerang.

Osiloskop sinar katoda atau CRO yang lebih dipahami  selaku  Osiloskop saja Osiloskop Sinar Katoda (CRO) - Prinsip Kerja dan Aplikasi

Untuk menyelesaikan kiprah ini, kita membutuhkan banyak sekali sinyal dan tegangan listrik. Ini menyediakan rangkaian catu daya osiloskop. Di sini kita akan menggunakan tegangan tinggi dan tegangan rendah.

Tegangan rendah digunakan untuk penghangat senapan elektron untuk menciptakan berkas elektron. Tegangan tinggi diharapkan untuk tabung sinar katoda untuk mempercepat sinar. Supply tegangan wajar diharapkan untuk unit kendali yang lain dari osiloskop.

Plat horisontal dan vertikal diposisikan di antara pistol elektron dan layar, sehingga sanggup mendeteksi sinar sesuai dengan sinyal input. Tepat sebelum mendeteksi berkas elektron pada layar dalam arah horisontal yang berada pada sumbu X dengan laju bergantung waktu yang konstan, generator base waktu diberikan oleh osilator.

Sinyal dilewatkan dari plat defleksi vertikal lewat amplifier vertikal. Dengan demikian, sanggup menguatkan sinyal ke tingkat yang hendak ditawarkan defleksi dari berkas elektron. Jika berkas elektron terdeteksi pada sumbu X dan sumbu Y, suatu rangkaian pemicu diberikan untuk sinkronisasi kedua jenis deteksi ini. Oleh lantaran itu defleksi horisontal dimulai pada titik yang serupa dari sinyal input.

Prinsip Kerja Osiloskop

Diagram rangkaian berikut memperlihatkan rangkaian dasar osiloskop sinar katoda. Dalam hal ini, kita akan membahas bagian-bagian penting dari osiloskop.

Osiloskop sinar katoda atau CRO yang lebih dipahami  selaku  Osiloskop saja Osiloskop Sinar Katoda (CRO) - Prinsip Kerja dan Aplikasi

Sistem Defleksi Vertikal

Fungsi utama dari penguat (amplifier) ini yakni untuk memperkuat sinyal lemah sehingga sinyal yang diperkuat sanggup menciptakan sinyal yang diinginkan. Untuk menyelediki sinyal input ditembus ke plat defleksi vertikal lewat Atenuasi input dan jumlah tahap penguat.

Sistem Defleksi Horisontal

Sistem vertikal dan horizontal berisikan penguat horisontal untuk memperkuat sinyal input yang lemah, tapi berlainan dengan metode defleksi vertikal. Plat defleksi horisontal ditembus oleh tegangan sapuan yang menyediakan base waktu.

Dengan menyaksikan diagram rangkaian, generator sweep gigi gergaji dipicu oleh amplifier sinkronisasi sementara pemilih sweep beralih di posisi internal. Makara pemicu generator gelombang gigi gergaji menyediakan input ke penguat horisontal dengan mengikuti mekanismenya. Di sini kita akan membahas empat jenis sapuan.

Sapu Berulang (Recurrent Sweep)

Seperti namanya, itu sendiri menyampaikan bahwa gelombang gigi gergaji yakni masing-masing yang ialah sapuan gres dimulai dengan tidak sempurna di simpulan sapuan sebelumnya.

Sapu yang Dipicu (Triggered Sweep)

Kadang-kadang bentuk gelombang mesti diperhatikan bahwa itu tidak sanggup diprediksi, sehingga dikehendaki bahwa rangkaian sapuan tetap tidak beroperasi dan sapuan mesti dimulai oleh bentuk gelombang di bawah pemeriksaan. Dalam kasus ini, kami akan menggunakan sapuan yang dipicu.

Sapu Didorong (Driven Sweep)

Secara umum, sweep drive digunakan dikala sweep berlangsung bebas tapi dipicu oleh sinyal yang sedang diuji.

Sapu Gigi Tanpa Gergaji (Non-Saw Tooth Sweep)

Sapu ini digunakan untuk mendapatkan perbedaan antara dua tegangan. Dengan menggunakan sapuan gelombang non-gigi gergaji, kita sanggup membandingkan frekuensi tegangan input.

Sinkronisasi

Sinkronisasi ditangani untuk menciptakan contoh stasioner. Sinkronisasi antara sapuan dan sinyal mesti mengukur. Ada beberapa sumber sinkronisasi yang sanggup diseleksi oleh pemilih sinkronisasi. Yang dibahas di bawah ini.

Internal

Dalam hal ini sinyal diukur oleh penguat vertikal dan pemicu abstain oleh sinyal.

Eksternal

Di pemicu eksternal, pemicu eksternal mesti ada.

Line

Pemicu line dibuat oleh catu daya.

Modulasi Intensitas

Modulasi ini dibuat dengan memasukkan sinyal antara ground dan katoda. Modulasi ini disebabkan oleh mencerahkan tampilan.

Kontrol Posisi

Dengan menerapkan sumber tegangan eksklusif internal kecil yang independen ke plat pendeteksi lewat potensiometer, posisi sanggup dikelola dan juga kita sanggup mengatur posisi sinyal.

Kontrol Intensitas

Intensitas memiliki perbedaan dengan merubah potensi grid sehubungan dengan katoda.

Aplikasi Osiloskop

  • Pengukuran tegangan
  • Pengukuran arus
  • Pemeriksaan bentuk gelombang
  • Pengukuran fasa dan frekuensi

Penggunaan Osiloskop

Di laboratorium, osiloskop sanggup digunakan sebagai
  • Osiloskop sanggup memperlihatkan banyak sekali jenis bentuk gelombang
  • Osiloskop sanggup mengukur interval waktu pendek
  • Dalam voltmeter, osiloskop sanggup mengukur perbedaan potensial
Pada postingan ini, kita sudah membahas Prinsip kerja osiloskop dan aplikasinya. Dengan membaca postingan ini Anda sudah mengenali beberapa wawasan dasar wacana cara kerja & aplikasi osiloskop.