Ketika SCR dipicu oleh terminal gerbang ke transmisi, maka akan memasok arus terus-menerus. Ketika mendesain rangkaian SCR atau Thyristor, fokus khusus mesti diinginkan untuk mengaktifkan rangkaian. Kerja seluruh kawasan rangkaian SCR khususnya tergantung pada cara pemicunya.
Artikel ini membahas banyak sekali metode pemicu SCR atau metode menggugah SCR atau pemicu Thyristor. Ada banyak sekali metode pemicu yang tersedia menurut banyak sekali entitas yang meliputi suhu, tegangan, dll. Kami akan membahas beberapa di antaranya yang sering dipakai dalam pemicu SCR.
Apa yang Pemicu SCR?
Kita tahu bahwa penyearah terkontrol silikon (SCR) atau thyristor meliputi dua kondisi stabil yakni konduksi maju dan blocking maju. Metode pemicu SCR sanggup didefinisikan sebagai, dikala SCR beralih ke kondisi pemblokiran maju ke kondisi konduksi maju yang mempunyai arti status OFF ke status ON, maka disebut selaku metode turn ON SCR atau pemicu SCR.Metode Pemicu SCR
Pemicu SCR khususnya tergantung pada variabel yang berlainan menyerupai suhu, supply tegangan, arus gerbang, dll. Ketika tegangan dipraktekkan pada penyearah yang dikelola silikon, jikalau terminal anoda sanggup dibentuk + berhubungan dengan katoda, maka SCR bermetamorfosis penerusan bias. Oleh sebab itu thyristor ini masuk ke dalam kondisi blok depan.Ini sanggup dijalankan untuk mengaktifkan ke mode konduksi dan melakukan dengan menggunakan semua jenis metode turn ON SCR. Ada banyak sekali metode untuk mengaktifkan SCR yang meliputi yang berikut.
- Pemicu Tegangan Maju
- Pemicu Suhu
- Pemicu dv/dt
- Pemicu Cahaya
- Pemicu Gerbang
Pemicu Tegangan Maju
Metode pemicu seperti ini khususnya dipakai untuk memajukan tegangan di antara anoda dan katoda. Sehingga lebar lapisan penipisan sanggup ditingkatkan dan menghasilkan untuk memajukan tegangan percepatan pembawa muatan minoritas di persimpangan J2. Lebih lanjut, ini sanggup memicu avalanche breakdown pada J2-junction break maju pada over-voltage.Pada tahap ini, penyearah terkontrol silikon atau SCR sanggup bermetamorfosis mode konduksi & oleh karena itu anutan arus besar dengan sedikit penurunan tegangan akan ada di sana. Sepanjang kondisi pemicu di SCR, kisaran penurunan tegangan penerusan yakni 1 sampai 1.5 volt di seluruh SCR. Ini sanggup diperkuat menggunakan arus beban.
Secara praktis, metode ini tidak sanggup dipakai sebab membutuhkan tegangan anoda yang sungguh besar untuk katoda. Setelah tegangan tinggi dari tegangan over break, maka ia berbincang arus yang sungguh besar. Ini sanggup memicu kerusakan pada thyristor. Jadi, dalam sebagian besar situasi, metode pemicu SCR seperti ini tidak sanggup digunakan.
Pemicu Suhu
Jenis pemicuan ini khususnya terjadi sebab beberapa keadaan. Hal ini sanggup memajukan respons secara tiba-tiba & lalu hasilnya mesti dicatat sementara elemen metode desain apa pun.Pemicu suhu thyristor khususnya terjadi dikala tegangan melintasi J2-junction serta arus bocor sanggup memajukan suhu persimpangan atau junction. Ketika suhu meningkat maka itu akan memajukan arus bocor.
Metode kenaikan ini sanggup mencukupi untuk mengaktifkan thyristor, walaupun condong cuma terjadi sebab suhu perangkat yang tinggi.
Pemicu dv/dt
Dalam jenis pemicu ini, setiap kali SCR berada dalam bias penerusan, maka dua persimpangan menyerupai J1 & J3 berada dalam bias penerusan dan J2-junction akan berada dalam bias terbalik. Di sini, J2-junction berkinerja menyerupai Kapasitor sebab muatan yang ada di persimpangan. Jika 'V' yakni tegangan melintasi SCR, maka muatan (Q) dan kapasitansi sanggup ditulis sebagaiic = dQ/dt
Q = CV
ic = d (CV)/dt = C. dV/dt + V.dC/dt
Jika dC/dt = 0
ic = C. dV/dt
Dengan demikian, sebab pergantian laju tegangan di SCR bermetamorfosis tinggi atau rendah, maka SCR sanggup pemicu.
Pemicu Cahaya
Ketika SCR dipicu dengan radiasi cahaya disebut selaku LASCR atau Light Activated SCR. Jenis pemicu ini dipakai untuk konverter yang dikendalikan oleh fase dalam metode HVDC. Dalam teknik ini, intensitas dan emisi cahaya dengan panjang gelombang yang cocok diizinkan untuk meraih J2-junction.Jenis thyristor ini tergolong posisi di dalam P-layer. Dengan demikian, dikala serangan cahaya pada posisi ini, pasangan hole (lubang) elektron sanggup dihasilkan di J2-junction untuk berbincang pembawa muatan embel-embel pada ujung persimpangan untuk pemicu thyristor.
Pemicu Gerbang
Pemicu gerbang yakni metode yang efisien dan paling lazim dipakai untuk pemicu thyristor atau SCR. Karena thyristor dalam bias maju, maka tegangan yang cukup pada terminal gerbang menyertakan beberapa elektron ke J2-junction. Ini mempunyai pengaruh untuk memperkuat arus balik balik & oleh karena itu kerusakan J2-junction yang masih pada tegangan akan lebih kecil dari VBO.Berdasarkan ukuran thyristor, arus gerbang akan berubah dari beberapa mA menjadi 200 mA. Jika arus yang dipraktekkan ke terminal gerbang tinggi, maka elektron embel-embel akan dimasukkan ke J2-junction & konsekuensi untuk mendekati posisi konduksi pada tegangan yang lebih sedikit.
Dalam teknik ini, tegangan kasatmata sanggup dipraktekkan di antara dua terminal menyerupai gerbang & katoda. Jadi, kita sanggup menggunakan 3 jenis sinyal gerbang untuk pemicu SCR yakni sinyal pulsa, sinyal DC, dan sinyal AC.
Saat mendesain rangkaian pemicu gerbang SCR, poin-poin penting berikut mesti diingat.
- Ketika SCR dipicu, maka sinyal gerbang mesti dilepaskan secara instan, atau, kehilangan daya akan ada di dalam persimpangan gerbang.
- Karena SCR dalam bias terbalik, maka sinyal gerbang dilarang dipraktekkan untuk ini.
- Lebar pulsa sinyal gerbang mesti lebih usang dari waktu yang diinginkan yang dipakai untuk arus anoda untuk memajukan ke nilai arus holding.