Amplifier secara luas digunakan di semua perlengkapan elektronik untuk menciptakan daya tinggi untuk menggerakkan beberapa perangkat output. Kisaran daya output dari amplifier audio mungkin kurang dari 1 watt sampai 100 watt.
Amplifier dikategorikan ke dalam banyak sekali jenis seumpama penguat tegangan, penguat daya, penguat linier, penguat arus, penguat non-linear, resistansi trans dan konduktansi trans dan penguat. Bahkan, amplifier ini digunakan dalam banyak sekali aplikasi.
Amplifier RF digunakan dalam pemancar untuk menciptakan 1.000 kilowatt daya output. Sedangkan, amplifier DC digunakan dalam metode kendali untuk menggerakkan motor dan aktuator. Artikel ini menyediakan citra tentang Power Amplifier kelas C dan tutorialnya.
Apa itu Power Amplifier?
Power amplifier atau penguat daya digunakan untuk menerima sinyal input yang diperkuat dari serangkaian penguat tegangan, dan kemudian memasok daya yang cukup untuk menggerakkan pengeras suara.Dalam power amplifier, daya (hasil dari V dan I) pada output lebih besar ketimbang daya pada input. Komponen utama dari penguat daya tergolong tahap input, tahap output dan catu daya.
Power supply atau Catu daya menerima arus AC (bolak-balik) dari stopkontak listrik dan pergeseran ke arus DC (searah). Suatu tahap input di power amplifier menerima sinyal DC dari power supply, di mana ia siap untuk tahap output dan kemudian ditransfer ke tahap output daya. Tahap output terhubung ke speaker.
Power Amplifier dikategorikan ke dalam banyak sekali jenis seumpama penguat daya Audio, penguat daya RF, penguat daya tabung vakum, transistor, penguat daya FM, penguat daya stereo dan Penguat kelas A, Penguat kelas B, Penguat kelas C, Penguat kelas D & Penguat kelas AB. Berbagai jenis penguat (amplifier) digunakan untuk memperkuat sinyal output dengan sinyal input lemah.
Penguat Daya Kelas C
Penguat daya kelas C atau Power amplifier class C yaitu salah satu jenis penguat di mana transistor berlangsung kurang dari 180° (satu setengah siklus dari sinyal input) dan nilai khasnya yaitu 80° sampai 120°. Sudut konduksi yang menyusut memajukan efisiensi sampai perluasan yang besar, tapi mengakar banyak distorsi. Efisiensi teoritis maksimum penguat kelas C yaitu sekitar 90%.Jenis penguat ini tidak digunakan dalam amplifier audio lantaran banyaknya distorsi. Aplikasi dari penguat kelas C utamanya terlibat dalam rangkaian frekuensi radio seumpama Penguat RF, Osilator RF, dll. Di mana ada rangkaian komplemen untuk menerima kembali sinyal input orisinil dari sinyal pulsa penguat.
Kaprikornus distorsi yang disebabkan oleh penguat kelas C tidak banyak kokoh pada output akhir. Bentuk gelombang input dan output dari penguat daya kelas C tipikal ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Dengan mengamati bentuk gelombang berikut, kita sanggup menyimpulkan bahwa setengah dari sinyal input hilang dalam bentuk gelombang output yang ditunjukkan di bawah ini.
Rangkaian Penguat Daya Kelas C
Diagram rangkaian dari rangkaian power amplifier kelas C ditunjukkan di atas. Di rangkaian di atas, biasing resistor 'Rb' digunakan untuk menawan terminal base transistor Q1 lebih jauh ke bawah. Titik 'Q' akan diperbaiki sampai di bawah batas titik di garis beban DC.Akibatnya, transistor Q1 akan mulai berlangsung cuma setelah amplitudo sinyal input sudah meningkat di atas tegangan basis emitor (BE) ditambah tegangan bias ke bawah yang disebabkan oleh biasing resistor. Ini yaitu argumentasi mengapa penggalan utama dari sinyal input tidak ada dalam sinyal output.
Dalam rangkaian di atas, rangkaian tangki sanggup dibikin dengan menggunakan Kapasitor 'C1' dan suatu Induktor 'L1' yang menolong dalam menetralisir sinyal yang diinginkan dari pulsa output dari Transistor.
Di sini, fungsi utama dari transistor yaitu untuk menciptakan pulsa arus secara seri sesuai dengan input dan menjadikannya mengalir lewat rangkaian resonansi. Nilai kapasitor dan induktor diseleksi sehingga rangkaian resonansi berosilasi pada frekuensi sinyal input.
Karena rangkaian resonansi berosilasi dalam frekuensi pembawa, maka semua frekuensi yang lain dilemahkan & nilai-nilai L1 dan C1 sungguh diseleksi sehingga rangkaian resonansi berosilasi dalam frekuensi sinyal input.
Karena rangkaian resonansi berosilasi dalam satu frekuensi (umumnya frekuensi pembawa) semua frekuensi yang diinginkan sanggup didorong keluar menggunakan beban yang sudah disetel dengan benar. Harmonik dalam sinyal output sanggup dihilangkan menggunakan filter tambahan. Trafo kopling digunakan untuk mentransfer daya ke beban.
Kelebihan dan Kekurangan dari Penguat Kelas C
Kelebihan dari penguat kelas C termasuk- Efisiensi tinggi
- Digunakan dalam aplikasi RF
- Ukuran fisik rendah untuk daya yang diberikan output
Kekurangan dari penguat kelas C termasuk
- Linearitas rendah
- Tidak cocok dengan aplikasi audio.
- Menciptakan banyak gangguan RF.
- Sulit untuk menerima transformator kopling dan induktor ideal.
- Rentang dinamis akan dikurangi.
Kami berharap Anda sudah mengerti rancangan ini dengan lebih baik.