Ketika batas suhu terlampaui, komponen dan rangkaian elektronik sanggup rusak sebab terpapar suhu tinggi. Sensor suhu menolong mengembangkan stabilitas rangkaian. Dengan mencicipi suhu di dalam peralatan, tingkat suhu tinggi sanggup dideteksi dan langkah-langkah sanggup diambil untuk meminimalisir suhu sistem, atau bahkan mematikan metode untuk menghambat bencana.
Beberapa aplikasi kendali suhu yakni Pengontrol Suhu Mudah dan Diagram Rangkaian Alarm Suhu Nirkabel dibahas kali ini.
Pengontrol Suhu Praktis
Jenis pengontrol ini dipakai dalam aplikasi industri untuk mengatur suhu perangkat. Ini juga memperlihatkan suhu pada 1 layar LCD dalam kisaran –55°C sampai + 125°C. Di jantung rangkaian yakni mikrokontroler dari keluarga 8.051 yang mengontrol semua fungsinya. IC DS1621 dipakai selaku sensor suhu.IC DS1621 memperlihatkan 9-bit bacaan untuk memperlihatkan suhu. Pengaturan suhu yang diputuskan pengguna disimpan dalam memori nonvolatile EEPROM sampai mikrokontroler seri 8051. Pengaturan suhu maksimum dan minimum dimasukkan ke MC lewat serangkaian sakelar yang disimpan di EEPROM -24C02.
Pengaturan maksimum dan minimum dimaksudkan untuk memungkinkan segala histerisis diperlukan. Tombol set dipakai pertama dan kemudian pengaturan suhu oleh INC dan kemudian tombol enter. Begitu pula untuk tombol DEC. Relai digerakkan dari MC lewat driver transistor.
Kontak relai dipakai untuk beban, ditampilkan selaku lampu di rangkaian. Untuk beban penghangat daya tinggi kontaktor sanggup digunakan, coil yang dioperasikan oleh kontak relai di wilayah lampu seumpama yang ditunjukkan.
Catu daya kriteria 12 volt DC dan 5 volt lewat regulator dibentuk dari transformator step down bareng dengan penyearah jembatan dan filter kapasitor.
Fitur dari IC DS1621 adalah:
- Pengukuran suhu tidak membutuhkan komponen eksternal
- Mengukur suhu dari -55°C sampai + 125°C dengan peningkatan 0,5°C. Setara dengan Fahrenheit yakni -67°F sampai 257°F dengan peningkatan 0.9°F
- Suhu dibaca selaku nilai 9-bit (transfer 2-byte)
- Rentang catu daya yang luas (2.7V sampai 5.5V)
- Mengubah suhu menjadi kata digital dalam waktu kurang dari 1 detik
- Pengaturan termostatik sanggup diputuskan pengguna dan tidak mudah menguap
- Data dibaca dari/ditulis lewat antarmuka serial 2-kawat (saluran I/O kanal terbuka)
- Aplikasi tergolong kendali termostatik, metode industri, produk konsumen, termometer, atau metode peka panas
- 8-pin DIP atau Paket SO (150mil dan 208mil)
Nirkabel di atas Alarm Suhu
Rangkaian ini menggunakan sensor suhu analog LM35 yang semestinya dihubungkan ke komparator LM 324 yang outputnya diumpankan ke encoder input 4 bit IC HT 12E. Batas diseleksi dengan bantuan preset 10K yang dikalibrasi sekitar 270 derajat rotasi. Encoder IC menggantinya menjadi data paralel ke serial yang diberikan ke modul pemancar untuk transmisi.Modul RF, seumpama namanya, beroperasi di Frekuensi Radio. Rentang frekuensi yang tepat bermacam-macam antara 30 kHz & 300 GHz. Dalam metode RF ini, data digital direpresentasikan selaku kombinasi dalam amplitudo gelombang pembawa. Modulasi seperti ini dipahami selaku Amplitude Shift Keying (ASK).
Transmisi lewat RF (Radio Frequency) lebih baik ketimbang IR (infrared) sebab banyak alasan. Pertama, sinyal lewat RF sanggup melakukan perjalanan lewat jarak yang lebih besar sehingga cocok untuk aplikasi jangka panjang. Juga, sementara IR sebagian besar beroperasi dalam mode saling berhadapan, sinyal RF sanggup melakukan perjalanan bahkan saat ada hambatan antara pemancar & penerima.
Selanjutnya, transmisi RF lebih besar lengan berkuasa dan jago ketimbang transmisi IR. Komunikasi RF menggunakan frekuensi tertentu tidak seumpama sinyal IR yang dipengaruhi oleh sumber pemancar IR lainnya.
Pasangan pemancar/penerima (Tx/Rx) beroperasi pada frekuensi 434 MHz. Pemancar RF menemukan data serial dan mentransmisikannya secara nirkabel lewat RF lewat antena yang terhubung pada pin4. Transmisi terjadi pada kecepatan 1Kbps - 10Kbps. Data yang diantarkan diterima oleh akseptor RF yang beroperasi pada frekuensi yang serupa seumpama pada pemancar.
Ujung akseptor menemukan data serial ini dan kemudian diumpankan ke dekoder IC HT12D untuk menciptakan data paralel 4bit yang diberikan ke CD7404 inverter untuk menggerakkan transistor Q1 untuk menggerakkan setiap beban untuk tujuan peringatan. Baik pemancar dan akseptor ditenagai dari baterai dengan dioda proteksi terbalik dan juga untuk menemukan sekitar 5 volt dari baterai 6 volt yang digunakan.
HT12D yakni decoder 212 series IC (Intregated Circuit) untuk aplikasi remote control yang dibuat oleh Holtek. Ini lazimnya dipakai untuk aplikasi nirkabel frekuensi radio (RF). Dengan menggunakan pasangan encoder HT12E dan dekoder HT12D, kami sanggup mengantarkan 12 bit data paralel secara serial.
HT12D cuma merubah data serial menjadi inputnya (dapat diterima lewat akseptor RF) menjadi data paralel 12 bit. Data paralel 12 bit ini dibagi menjadi 8 bit alamat dan 4 bit data. Menggunakan 8 bit alamat, kami sanggup menawarkan arahan keselamatan 8 bit untuk data 4 bit dan sanggup dipakai untuk menanggulangi beberapa akseptor dengan menggunakan pemancar yang sama.
HT12D yakni CMOS LSI IC dan bisa beroperasi dalam rentang tegangan yang lebar dari 2.4V ke 12V. Konsumsi dayanya rendah dan memiliki kekebalan tinggi kepada kebisingan. Data yang diterima diperiksa 3 kali untuk lebih akurat. Ini sudah dibangun di Osilator, kita cuma perlu menghubungkan resistor eksternal kecil.
Dekoder HT12D pada mulanya akan berada dalam mode siaga, yakni Osilator dinonaktifkan dan pin HIGH on DIN mengaktifkan osilator. Dengan demikian osilator akan aktif saat decoder menemukan data yang diantarkan oleh seorang encoder. Perangkat mulai mendekode alamat dan data input.
Dekoder cocok dengan alamat yang diterima tiga kali terus menerus dengan alamat setempat yang diberikan pada pin A0 - A7. Jika semua cocok, bit data didekodekan dan pin output D8 - D11 diaktifkan. Data yang valid ini ditunjukkan dengan menciptakan pin VT (Transmisi Valid) TINGGI.