Perbedaan Sensor Dan Tranduser

Perangkat fisik, sensor, dan transduser sanggup dipakai oleh beberapa orang secara bergantian. Perangkat ini dipakai dalam banyak sekali listrik dan elektronik gadget dan peralatan. Tapi, beberapa orang salah menganggap perbedaan antara sensor dan transduser. Karena, transduser kerap kali didapatkan dalam sensor.

 dan transduser sanggup dipakai oleh beberapa  orang secara bergantian Perbedaan Sensor dan Tranduser

Perbedaan utama antara sensor dan transduser adalah, sensor yakni perangkat fisik, yang mencicipi kuantitas fisik dan kemudian menggantinya menjadi sinyal yang sanggup dibaca oleh instrumen atau pengguna.

Transduser juga ialah perangkat fisik, yang merubah satu bentuk energi menjadi bentuk lain. Contoh terbaik transduser yakni antena. Karena, itu merubah listrik menjadi gelombang elektromagnetik. Sebuah sensor juga merubah satu bentuk energi ke bentuk lainnya, artinya ia mencicipi kuantitas fisik dan menggantinya menjadi sinyal listrik.

Pengertian Sensor dan Tranduser

Sensor yakni perangkat, yang mencicipi kuantitas fisik dan menggantinya menjadi suatu kuantitas analog yang sanggup diukur elektrik seumpama tegangan, kapasitansi, induktansi dan resistansi ohmik. Output perlu dioperasikan, dihubungkan dan dikontrol oleh perancang sistem.

Ada banyak sekali jenis sensor yang tersedia, yang dipakai dalam banyak sekali aplikasi. Sensor gerak yakni salah satu jenis sensor, yang dipakai dalam banyak sekali metode seumpama lampu keselamatan rumah, peralatan pintu otomatis umumnya mengantarkan berbagai jenis energi seumpama gelombang ultrasonik, gelombang mikro atau sinar cahaya dan mencicipi dikala pedoman energi terusik oleh sesuatu yang masuk jalurnya.

 dan transduser sanggup dipakai oleh beberapa  orang secara bergantian Perbedaan Sensor dan Tranduser

Transduser yakni perangkat yang terhubung ke sensor untuk merubah kuantitas yang diukur menjadi sinyal listrik patokan seumpama 0-10V DC, -10 sampai + 10V DC, 4 sampai 20mA, 0 sampai 20mA, 0 sampai 20mA, 0-25mA dll. o/p dari transduser sanggup eksklusif dipakai oleh perancang sistem.

Transduser dipakai dalam metode komunikasi elektronik untuk merubah sinyal dari banyak sekali bentuk fisik menjadi sinyal elektronik. Pada gambar di bawah ini, dua transduser dipakai di mana mikrofon dipakai selaku transduser pertama dan selaku pembicara transduser kedua digunakan.

 dan transduser sanggup dipakai oleh beberapa  orang secara bergantian Perbedaan Sensor dan Tranduser

Ada banyak sekali jenis sensor dan transduser yang tersedia untuk diseleksi seumpama analog, digital, input dan output. Jenis transduser i/p atau o/p yang digunakan, sungguh tergantung pada jenis sinyal yang dicicipi atau dikontrol. Tetapi, sensor dan transduser sanggup didefinisikan sebab mereka merubah satu kuantitas fisik ke yang lain.

Perangkat yang menjalankan fungsi i/p disebut sensor sebab mereka mencicipi pergeseran fisik dalam beberapa karakteristik yang berubah selaku respons terhadap beberapa eksitasi. Transduser juga ialah perangkat, yang merubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Contoh untuk transduser yakni mikrofon, pengeras bunyi dll.

Tabel Sensor dan Transduser

 dan transduser sanggup dipakai oleh beberapa  orang secara bergantian Perbedaan Sensor dan Tranduser

Perbedaan Utama antara Sensor dan Transduser

Orang menjadi resah dengan perumpamaan sensor dan transduser, mereka tidak memahami mengapa transduser dipakai dalam sensor. Dalam perangkat multi-operasional, transduser merubah satu bentuk energi ke bentuk lain, dan energi yang dikonversi ini diukur terhadap pengguna untuk pengukuran lain menggunakan sensor.

Sangat membingungkan untuk menyaksikan transduser kontak dipakai dalam sensor untuk mendeteksi tingkat energi dan kemudian menggantinya menjadi energi listrik sehingga mampu ditampilkan di layar.

Sekitar 20 tahun sebelumnya, aplikasi transduser dipakai dalam kepala kaset pemutar kaset untuk mentransfer isu magnetik dengan kontak eksklusif dengan pita magnetik. Kemudian, data ini diubah menjadi sinyal listrik. Sinyal-sinyal ini dikirim ke speaker beban dan kemudian dikonversi ke format bunyi untuk mendengar.

Datang ke jenis transduser lain seumpama imersi dan transduser kuas. Transduser imersi dipakai untuk mengukur energi dalam bentuk suara, tekanan, dan sebagainya. Transduser kuas beroperasi di udara dan transduser ini juga seumpama dengan transduser imersi.

Tujuan utama menggunakan sensor yakni untuk merubah energi menjadi bentuk yang sanggup dilihat oleh pengguna. Untuk mewujudkannya, suatu sensor mungkin berisi transduser sebab mereka bisa merubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Contoh paling sederhana dari transduser yakni LED ( Light Emitting Diode ) merubah energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh sederhana dari sensor yakni sensor yang dipakai dalam kendaraan beroda empat dan sepeda yang sanggup mendeteksi sentuhan dan mengaktifkan sirene.

Ada juga problem di mana kedua perangkat fisik yakni sama. Sebagai contoh, pegas bi-logam dipakai untuk mengukur pergeseran suhu, dan bila suatu penanda dipasang pada pegas bi-logam, dan mungkin ialah keseluruhan sensor.

Aplikasi Sensor dan Transduser

Aplikasi sensor dan transduser khususnya melibatkan banyak sekali proyek elektronik dan listrik.

Pengontrol Suhu Digital yang Dapat Diprogram

Proyek ini yakni proyek elektronik menurut metode tertanam yang dirancang oleh Edgefxkits. Tujuan utama dari proyek ini yakni untuk menertibkan suhu perangkat yang dipakai dalam aplikasi industri. Proyek ini khususnya menggunakan sensor suhu.

 dan transduser sanggup dipakai oleh beberapa  orang secara bergantian Perbedaan Sensor dan Tranduser

Layar LCD dihubungkan ke mikrokontroler untuk memperlihatkan pembacaan suhu pembacaan. Sensor suhu digital menyediakan pembacaan suhu 9-bit dengan mikrokontroler 8051. Memori non-volatile EEPROM dipakai untuk menyimpan pengaturan suhu yang diputuskan pengguna lewat serangkaian sakelar ke mikrokontroler. Relai terhubung ke mikrokontroler yang mampu didorong menggunakan driver transistor. Beban sanggup digerakkan menggunakan relai ini

Kontrol Sentuh Sakelar Beban

Kontrol sentuh sakelar beban dirancang untuk menertibkan beban, dan dalam proyek ini plat piezoelektrik dipakai selaku transduser. Proyek ini terdiri dari catu daya, plat sensor sentuh, timer 555, plat sentuh, relai, dan beban.

 dan transduser sanggup dipakai oleh beberapa  orang secara bergantian Perbedaan Sensor dan Tranduser

Proyek ini menggunakan timer 555 dalam mode monostabil, yang dipakai untuk menghasilkan relai untuk menyalakan beban selama durasi waktu tetap. 555 timer tergolong pin terpicu yang terhubung ke plat sentuh. Ketika 555 timer diaktifkan dengan sentuhan, ia menyediakan logika tinggi untuk durasi waktu yang tetap.

Interval waktu ini sanggup beragam dengan merubah konstanta waktu RC yang terhubung ke timer. Dengan demikian, o/p dari timer menggerakkan beban lewat relai. Beban secara otomatis mati setelah durasi waktu yang tetap.

Dengan demikian, ini semua tentang perbedaan utama antara sensor dan transduser dengan contoh-contoh praktisnya. Kami yakin bahwa Anda sudah mendapat pengertian yang lebih baik tentang rancangan ini.