Motor Induksi memiliki kesanggupan untuk mengawali sendiri lantaran interaksi antara fluks medan magnet yang berputar dan fluks belitan rotor, membuat arus rotor yang tinggi di saat torsi bertambah. Akibatnya stator menawan arus tinggi dan pada dikala motor meraih kecepatan penuh, sejumlah besar arus (lebih besar dari nilai arus) yang ditarik dan ini sanggup membuat pemanasan motor, hasilnya merusaknya. Untuk menghambat hal ini, soft starter motor diperlukan.
Soft starter motor sanggup dalam 3 cara
- Menerapkan tegangan beban sarat pada interval waktu: Direct On Line Starting
- Menerapkan penghematan tegangan secara bertahap: Star Delta Starter dan Soft starter
- Menerapkan potongan winding starting: Autotransformer starter
Definisi Soft Starting
Sekarang mari kita mengalihkan perhatian khusus kita ke soft starting. Dalam perumpamaan teknis, soft starter yakni perangkat apa pun yang meminimalisir torsi yang dipraktekkan ke motor listrik. Ini biasanya berisikan perangkat solid state seumpama Thyristor (SCR) untuk mengontrol penerapan tegangan supply ke motor.Starter melakukan pekerjaan menurut fakta bahwa torsi seimbang dengan kuadrat arus start, yang pada gilirannya seimbang dengan tegangan yang diberikan. Dengan demikian torsi dan arus sanggup diubahsuaikan dengan meminimalisir tegangan pada dikala menggugah motor.
Ada dua jenis kendali menggunakan soft starter:
Kontrol Loop Terbuka : Tegangan start dipraktekkan dengan waktu, terlepas dari arus yang ditarik atau kecepatan motor. Untuk setiap fasa, dua SCR terhubung kembali ke belakang (back to back) dan SCR mulanya berlangsung pada penundaan 180 derajat selama masing-masing setengah siklus gelombang (dimana setiap SCR berjalan).Penundaan atau delay ini menyusut secara sedikit demi sedikit seiring waktu sampai tegangan yang diberikan naik sampai ke tegangan supply penuh. Ini juga dipahami selaku Time Ramp Voltage System. Metode ini tidak berhubungan lantaran tidak sungguh-sungguh mengatur akselerasi motor.
Kontrol Loop Tertutup : Setiap karakteristik output motor seumpama arus yang ditarik atau kecepatan dimonitor dan tegangan permulaan dimodifikasi sesuai untuk mendapat respons yang diperlukan. Arus pada setiap fasa dimonitor dan bila melampaui titik setel tertentu, ramp tegangan waktu dihentikan.
Makara prinsip dasar soft starter yakni dengan mengatur sudut konduksi SCR, aplikasi tegangan supply sanggup dikontrol.
2 Komponen Dasar Soft Starter
- Sakelar daya seumpama SCR yang perlu diatur fasa sedemikian rupa sehingga dipraktekkan untuk setiap potongan siklus. Untuk motor 3 fasa, dua SCR dihubungkan kembali ke belakang untuk setiap fasa. Perangkat switching mesti diberi peringkat setidaknya tiga kali lebih banyak dari tegangan saluran.
- Logika Kontrol menggunakan pengontrol PID atau Mikrokontroler atau kecerdikan apa pun yang lain untuk mengontrol penerapan tegangan gerbang ke SCR, yakni untuk mengontrol sudut tembak SCR untuk menciptakan SCR berlangsung pada potongan yang diperlukan dari siklus tegangan supply.
Contoh Cara Kerja Soft Start untuk Motor Induksi 3 Fasa
Sistem berisikan komponen-komponen berikut.- Dua back to back SCR untuk setiap fasa, yakni total 6 SCR.
- Rangkaian Logika Kontrol dalam bentuk dua pembanding - LM324 dan LM339 untuk menciptakan level dan tegangan ramp serta opto-isolator untuk mengontrol penerapan tegangan gerbang ke setiap SCR di setiap fasa.
Tegangan level dihasilkan menggunakan LM324 pembanding yang terminal pembaliknya diumpankan menggunakan sumber tegangan tetap dan terminal non-pembalik diumpankan lewat Transistor NPN.
Pengisian dan pengosongan kapasitor membuat output komparator berubah sesuai dan level tegangan berubah dari tinggi ke rendah. Tegangan level output ini dipraktekkan ke terminal non-pembalik dari komparator lain LM339 yang terminal pembaliknya diumpankan menggunakan tegangan ramp.
Tegangan ramp ini dihasilkan menggunakan komparator (pembanding) lain LM339 yang membandingkan tegangan DC ber-pulsa yang dipraktekkan pada terminal pembaliknya dengan tegangan DC murni pada terminal non-pembalik nya dan menciptakan sinyal tumpuan tegangan nol yang dikonversi menjadi sinyal ramp dengan pengisian dan pengosongan suatu kapasitor elektrolit.
ke-3 komparator LM339 menciptakan tinggi pulsa sinyal lebar untuk setiap tegangan tingkat tinggi, yang menurunkan secara sedikit demi sedikit selaku tegangan tingkat mengurangi. Sinyal ini terbalik dan dipraktekkan pada Optocoupler atau Opto isolator, yang menawarkan pulsa gerbang ke SCR.
Ketika level tegangan turun, lebar pulsa dari optocoupler meningkat dan kian banyak lebar pulsa, makin kecil penundaan dan SCR secara sedikit demi sedikit dipicu tanpa penundaan. Makara dengan mengontrol durasi antara pulsa atau penundaan antara aplikasi pulsa, sudut pembakaran SCR diatur dan aplikasi arus supply dikontrol, dengan demikian mengatur torsi keluaran motor.
Seluruh proses gotong royong yakni metode kendali loop terbuka di mana waktu penerapan pulsa menyebabkan gerbang untuk masing-masing SCR diatur menurut pada seberapa permulaan tegangan ramp menyusut dari tegangan level.
Kelebihan Soft Starter
Sekarang kita sudah belajar ihwal bagaimana metode soft starter elektronik bekerja, mari kita mengingat kembali beberapa argumentasi mengapa itu lebih digemari ketimbang metode lain.- Peningkatan Efisiensi : Efisiensi metode soft starter menggunakan sakelar solid state lebih disebabkan oleh tegangan keadaan rendah.
- Startup yang terkontrol : Arus start sanggup diatur dengan tanpa gangguan dengan mudah merubah tegangan start dan ini menentukan start motor yang mulus tanpa tersentak.
- Akselerasi yang dikontrol : Akselerasi motor diatur dengan lancar.
- Biaya dan ukuran rendah : Ini ditentukan dengan menggunakan sakelar solid state.