Di kurun teknologi revolusi ini, tata cara otomasi industri mempunyai problem dengan teknologi kendali otomatisasi mutakhir untuk mempunyai kinerja kendali yang lebih baik ketimbang proses yang kompleks. Untuk memajukan keandalan, produktivitas, dan mutu sambil meminimalisir ongkos produksi, industri kendali proses mesti didorong oleh pengontrol terintegrasi dengan kesanggupan kendali terdistribusi tinggi.
Pengertian DCS
Sistem kendali terdistribusi atau DCS merupakan tata cara kendali yang dirancang khusus yang dipakai untuk mengontrol aplikasi yang kompleks, besar, dan terdistribusi secara geografis dalam proses industri.Dalam hal ini, pengendali didistribusikan ke seluruh area pabrik. Pengontrol terdistribusi ini terhubung ke perangkat lapangan dan PC yang beroperasi lewat jaringan komunikasi kecepatan tinggi seumpama yang ditunjukkan pada gambar.
Perangkat Lapangan diskrit seumpama sensor dan aktuator terhubung eksklusif ke modul pengontrol input dan output lewat bus komunikasi. Perangkat lapangan atau instrumen cendekia ini bisa berkomunikasi dengan PLC atau pengontrol lain dikala berinteraksi dengan parameter dunia faktual seumpama suhu, tekanan, dll.
Pengendali didistribusikan secara geografis di aneka macam bab area kendali dan terhubung ke stasiun operasi dan rekayasa yang dipakai untuk pemantauan data, pencatatan data, mengkhawatirkan, dan tujuan pengendalian lewat bus komunikasi kecepatan tinggi lainnya.
Protokol komunikasi ini berisikan aneka macam jenis seumpama yayasan yang diajukan bus, HART, Profibus, Modbus, dll. DCS menawarkan informasi ke beberapa performa untuk antarmuka pengguna.
4 Elemen Dasar Sistem Kontrol Terdistribusi
Sistem Kontrol Terdistribusi secara terus menerus berinteraksi dengan proses-proses dalam aplikasi kendali proses yang memperoleh isyarat dari operator. Ini juga memfasilitasi titik setel variabel dan pembukaan dan penutupan katup untuk kendali manual oleh operator. Antarmuka mesin insan (HMI), plat tampang dan performa trennya mengobrol pemantauan efektif kepada proses industri.Rekayasa PC atau Pengontrol
Pengontrol ini merupakan pengawas pengawasan atas semua pengontrol pemrosesan terdistribusi. Algoritma kendali dan konfigurasi aneka macam perangkat dilaksanakan dalam pengontrol ini. Komunikasi jaringan antara pemrosesan dan rekayasa PC sanggup diimplementasikan dengan konfigurasi simpleks atau resundasi.Kontroler terdistribusi atau unit kendali lokal
Ini sanggup diposisikan di erat perangkat lapangan (sensor dan aktuator) atau lokasi tertentu di mana perangkat lapangan ini terhubung lewat tautan komunikasi. Ini memperoleh isyarat dari stasiun teknik seumpama titik setel dan parameter yang lain dan eksklusif mengontrol perangkat lapangan.Ia sanggup mencicipi dan mengontrol input/output analog dan digital dengan modul I/O analog dan digital. Modul-modul ini sanggup diperpanjang sesuai dengan jumlah input dan output. Ini menghimpun informasi dari perangkat lapangan diskrit dan mengantarkan informasi ini ke stasiun operasi dan rekayasa.
Dalam gambar di atas AC 700F dan AC 800F controller bertindak selaku antarmuka komunikasi antara perangkat lapangan dan stasiun teknik. Sebagian besar kendala ini bertindak selaku kendali setempat untuk instrumen lapangan.
Stasiun operasi atau HMI
Ini dipakai untuk mengawasi seluruh parameter pabrik secara grafis dan untuk mencatat data dalam tata cara database pabrik. Tampilan tren dari aneka macam parameter proses mengobrol performa yang efektif dan pemantauan yang mudah.Stasiun operasi ini mempunyai tipe yang berlainan seumpama beberapa stasiun operasi (PC) yang dipakai untuk mengawasi cuma parameter, beberapa untuk performa tren saja, beberapa untuk pencatatan data dan persyaratan yang mengkhawatirkan. Ini juga sanggup dikonfigurasi untuk mempunyai kesanggupan kontrol.
Media dan protokol komunikasi
Media komunikasi berisikan kabel transmisi untuk mengantarkan data seumpama kabel koaksial, kabel tembaga, kabel serat optik dan acap kali mungkin nirkabel. Protokol komunikasi yang diseleksi tergantung pada jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan ini.Misalnya, RS232 cuma mendukung untuk 2 perangkat dan Profibus untuk 126 perangkat atau node. Beberapa protokol ini tergolong Ethernet, DeviceNet, yayasan yang diajukan bus, modbus, CAN, dll.
Dalam DCS, dua atau lebih protokol komunikasi dipakai di antara dua atau lebih area seumpama antara perangkat kendali lapangan dan pengendali terdistribusi dan yang lain antara pengendali terdistribusi dan stasiun kendali pengawasan seumpama stasiun operasi dan rekayasa.
7 Fitur Penting DCS
• Untuk menanggulangi proses yang kompleks:
Dalam struktur otomasi industri, PLC (Programming Logic Controller) digunakan untuk mengontrol dan mengawasi parameter proses pada persyaratan kecepatan tinggi. Namun alasannya merupakan kekurangan jumlah perangkat I/O, PLC tidak sanggup menanggulangi struktur yang kompleks.Karenanya DCS lebih diminati untuk aplikasi kendali yang kompleks dengan lebih banyak I/O dengan pengontrol khusus. Ini dipakai dalam proses manufaktur di mana perancangan beberapa produk dalam aneka macam mekanisme seumpama kendali proses batch.
Redundansi Sistem
DCS memfasilitasi ketersediaan tata cara di saat dikehendaki oleh fitur yang berlebihan di setiap level. Melanjutkan operasi stabil setelah pemadaman, baik yang dijadwalkan atau tidak dijadwalkan agak lebih baik dibandingkan dengan perangkat kendali otomasi lainnya.
Redundansi memajukan keandalan tata cara dengan menjaga operasi tata cara terus-menerus bahkan dalam beberapa kelainan dikala tata cara beroperasi.
Blok Fungsi yang Ditentukan sebelumnya
DCS memperlihatkan banyak algoritma, lebih banyak pustaka aplikasi standar, fungsi yang sudah diuji sebelumnya dan yang sudah diputuskan sebelumnya untuk menanggulangi tata cara rumit yang besar. Ini menghasilkan pemrograman untuk mengontrol aneka macam aplikasi menjadi gampang dan menghabiskan lebih minim waktu untuk memprogram dan mengontrol.
Bahasa pemrograman yang kuat:
Ini menawarkan lebih banyak bahasa pemrograman seumpama tangga, blok fungsi, sekuensial, dll untuk menghasilkan pemrograman khusus menurut minat pengguna.HMI yang lebih canggih:
Mirip dengan tata cara SCADA, DCS juga sanggup memonitor dan mengontrol lewat HMI (Human Machine Interface) yang menawarkan data yang cukup bagi operator untuk mengisi daya aneka macam proses dan bertindak selaku jantung dari sistem. Tetapi jenis tata cara kendali industri ini meliputi area geografis yang luas sedangkan DCS meliputi area terbatas.DCS sepenuhnya mengambil seluruh proses pabrik untuk menertibkan ruang selaku jendela PC. Tren, masuk dan representasi grafis dari HMI mengobrol antarmuka pengguna yang efektif. Sistem mencemaskan DCS yang besar lengan berkuasa menolong operator merespons lebih singkat kepada keadaan instalasi
Platform scalable
Struktur DCS sanggup scalable menurut jumlah I/O dari tata cara server kecil ke besar dengan menyertakan lebih banyak jumlah klien dan server dalam tata cara komunikasi dan juga dengan menyertakan lebih banyak modul I/O dalam pengontrol terdistribusi.
Keamanan sistem
Akses untuk mengontrol aneka macam proses mengarah pada keamanan pabrik. Desain DCS memperlihatkan tata cara kondusif yang cocok untuk menanggulangi fungsi tata cara untuk kendali otomasi industri yang lebih baik. Keamanan juga ditawarkan di aneka macam tingkat seumpama tingkat insinyur, tingkat pengusaha, tingkat operator, dll.
Penerapan atau Aplikasi DCS
Sistem DCS sanggup diimplementasikan dalam aplikasi sederhana seumpama administrasi beban menggunakan jaringan mikrokontroler.
Di sini input diberikan dari keypad ke mikrokontroler, yang berkomunikasi dengan dua mikrokontroler lainnya. Salah satu mikrokontroler dipakai untuk memperlihatkan status proses serta beban, sedangkan mikrokontroler yang lain mengontrol driver relai. Driver relai pada gilirannya mendorong relai untuk mengoperasikan beban.