Sistem Motor Starter

Motor induksi yakni motor 3 phase yang berisikan belitan 3 phase selaku stator dengan magnet permanen dan rotor selaku belitan 3 phase lainnya. Ia melakukan pekerjaan menurut prinsip medan magnet berputar, yakni pembentukan fluks magnetik dari fluks belitan 3 phase, yang berputar pada sumbunya, memunculkan rotor berputar.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

Motor Induksi memiliki kesanggupan untuk mengawali sendiri alasannya yakni interaksi antara fluks medan magnet yang berputar dan fluks belitan rotor, memunculkan arus rotor yang tinggi di saat torsi bertambah. Akibatnya stator menawan arus tinggi dan pada di saat motor meraih kecepatan penuh, sejumlah besar arus (lebih besar dari arus pengenal) ditarik dan ini sanggup memunculkan pemanasan motor, akhirnya merusaknya. Untuk menangkal hal ini, Motor Starter diperlukan.

Kebutuhan Motor Starter

Pada motor induksi, di saat supply daya diberikan ke belitan stator, fluks medan magnet yang berputar dan fluks yang dihasilkan pada belitan rotor alasannya yakni ggl balik, memunculkan torsi motor meningkat, memunculkan arus rotor yang tinggi. Selama waktu antara penerapan supply listrik ke motor dan akselerasi positif motor ke kecepatan penuh, sejumlah besar arus ditarik oleh stator dari supply.

Arus permulaan ini sekitar 5 hingga 6 kali lebih banyak dari arus beban penuh. Durasi waktu ini bisa beberapa detik atau lebih lama. Hal ini memunculkan perlengkapan listrik rusak alasannya yakni penurunan tegangan yang meningkat dalam metode kelistrikan alasannya yakni fatwa arus yang lebih besar melintasi kabel. Untuk argumentasi ini, metode yang niscaya untuk motor starter diperlukan.

Definisi Motor Starter

Ini yakni perangkat yang terhubung secara seri dengan motor untuk meminimalisir arus start dan kemudian meningkatkannya di saat motor mulai berputar secara bertahap. Ini berisikan konektor yang bertindak selaku sakelar untuk mengontrol fatwa arus ke motor dan unit keistimewaan beban yang mengukur fatwa arus lewat motor dan menertibkan penghentian motor jikalau arus besar ditarik.

Cara Kerja Motor Starter

Arus yang ditarik oleh motor sanggup dikontrol dengan meminimalisir ggl balik (mungkin dengan meminimalisir tegangan supply) atau dengan mengembangkan resistansi rotor selama motor starting.

Jenis-jenis Motor Starter

Direct On line

Terdiri dari tombol push sederhana selaku pengontrol. Ketika tombol start ditekan, sakelar yang menghubungkan motor dan supply utama ditutup dan motor mendapat arus supply. Jika keistimewaan arus, tombol stop ditekan dan kontak bantu bypass dibuka.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

Star Delta

3 belitan pertama-tama terhubung dalam koneksi star dan kemudian sehabis sementara waktu (diputuskan oleh timer atau rangkaian pengontrol lain) belitan tersebut terhubung dalam koneksi delta. Dalam koneksi star, arus yang ditarik yakni 0.58% dari arus wajar dan tegangan phase menyusut hingga 0.58%. Dengan demikian torsi berkurang.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

Auto Transformator Starter

Terdiri dari auto transformator (sebuah Transformator dengan belitan tunggal yang disadap pada titik yang berlainan untuk memasok persentase tegangan primer melintasi sekunder) dalam koneksi star, yang meminimalisir tegangan yang dipraktekkan ke terminal motor. Ini berisikan 3 kumparan sekunder yang disadap yang terhubung ke tiga phase. Pada periode permulaan transformator memungkinkan penerapan tegangan lebih rendah ke tiga belitan.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

Stator Resistance Starter

Terdiri dari tiga resistor secara seri dengan setiap phase belitan stator, yang memunculkan penurunan tegangan pada masing-masing resistor dan jadinya tegangan rendah dipraktekkan ke setiap phase.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

Rotor Resistance Starter

Terdiri dari 3 resistansi yang terhubung secara seri dengan belitan rotor, sehingga meminimalisir arus rotor, tetapi mengembangkan torsi.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

Aplikasi Star Delta Starter untuk Kontrol Starting Motor Induksi

Star delta starter yakni yang paling murah di antara semua starter dan cocok untuk aplikasi menyerupai perlengkapan mesin, pompa, motor generator dll. Star delta starter sanggup dipakai dalam starting motor induksi dengan menggunakan 2 relai selaku penghubung dan timer selaku pengontrol. 1 konektor dipakai untuk menawarkan supply utama sedangkan konektor yang lain mengontrol koneksi motor di koneksi star atau delta.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

Transformator digunakan, primer yang terhubung ke supply 3 phase dan sekunder yang terhubung ke relai dan timer sedemikian rupa sehingga kegagalan 1 phase akan menghentikan supply ke timer. Dua relai dipakai untuk mengakibatkan timer, yang menyebarkan output logika tinggi pada pin 3, sehingga menggugah relai 4, memunculkan supply dalam koneksi star, yang memamerkan intensitas daya rendah ke beban dengan mengisolasi beban dari wajar 3 supply phase lewat relai 3 (dioperasikan oleh dua relai pemicu).

Setelah beberapa waktu, output timer (beroperasi dalam mode Monostabil) menjadi rendah (waktu diputuskan oleh kombinasi RC pada pin 2 dan 6) dan relai 4 dimatikan, sehingga memunculkan supply 3 phase diberikan ke motor. dan motor beroperasi dalam mode delta.

Beberapa lebih lanjut ihwal starting induksi ini dibahas di bawah.

Soft Start Motor Induksi dengan Penundaan Tingkatan Pengurangan Firing Angle

Soft Start dan Soft Stop:

Pada startup wajar motor induksi, lebih banyak torsi yang dikembangkan, yang memunculkan tegangan ditransfer ke metode transmisi mekanis yang memunculkan keausan yang berlebihan dan kegagalan komponen mekanis. Juga di saat akselerasi meningkat, arus tinggi ditarik yakni sekitar 600% dari arus lari normal. Ini jarang sanggup dipecahkan menggunakan star delta starter.

Soft start mengobrol penyelesaian yang jago dan hemat untuk masalah-masalah ini dengan mengobrol pelepasan daya yang terkendali ke motor, sehingga mengobrol akselerasi dan deselerasi menara yang mulus. Kerusakan pada belitan dan alas berkurang, sehingga memperpanjang umur motor.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

Dengan teknik ini, starting dan stopping yang terkendali diraih dengan penyeleksian waktu ramp yang sempurna dan pengaturan batas arus.
  • Lebih sedikit stress.
  • Faktor daya yang ditingkatkan.
  • Permintaan maksimum lebih rendah.
  • Perawatan mekanis lebih sedikit.
Teknik ini cocok untuk aplikasi di mana transien torsi sering terjadi, menyerupai dalam cairan pemompaan, yang pada akhirnya sanggup memunculkan pipa pecah dan sambungan.

Teknologi mengikuti Soft Starter

Soft starter yakni jenis starter bertegangan rendah untuk motor induksi AC. Soft Starter menyerupai dengan resistansi primer atau starter reaktan primer alasannya yakni seri dengan supply ke motor. Arus input ke permulaan sama dengan arus outputnya. Ini berisikan perangkat solid state untuk mengontrol fatwa arus dan tegangan yang diberikan ke motor. Soft starter sanggup dihubungkan secara seri dengan tegangan jalan masuk atau terhubung di dalam delta loop.

Kontrol Tegangan

Sakelar AC solid state dikelola secara seri dengan satu phase atau lebih untuk meraih kendali tegangan.

Penggunaan Sakelar Solid state

1 x Triac per phase

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

1 x SCR dan 1 x Dioda reverse paralel terhubung per phase.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

2 x SCR reverse paralel yang terhubung per phase.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter

Memvariasikan sudut konduksi dari sakelar sanggup mengontrol tegangan rata-rata alasannya yakni mengembangkan sudut konduksi sanggup mengembangkan tegangan output rata-rata. Proses ini terbukti menguntungkan dengan kenaikan efisiensi dan disipasi daya yang lebih kecil. Tegangan rata-rata juga sanggup dengan mudah diubah menggunakan kendali elektronik.

 phase selaku  stator dengan magnet permanen dan rotor selaku  belitan  Sistem Motor Starter