Bayangkan saja, cuma halangan dari susukan transmisi yang menciptakan hilangnya sekitar 20-30% dari energi yang dihasilkan. Jika Anda mengatakan mengenai metode transmisi daya DC, bahkan itu tidak layak alasannya membutuhkan konektor antara catu daya DC dan perangkat.
Bayangkan suatu metode yang serupa sekali tanpa kabel, di mana Anda sanggup menerima daya AC ke tempat tinggal Anda tanpa kabel. Di mana Anda sanggup mengisi ulang ponsel Anda tanpa mesti menyambungkannya ke soket. Di mana baterai alat pacu jantung (ditempatkan di dalam hati manusia) sanggup diisi ulang tanpa mesti merubah baterai. Tentu saja metode menyerupai itu mungkin dan di situlah tugas Transmisi Daya Nirkabel datang.
Konsep ini berbarengan bukan rancangan baru. Seluruh pemikiran ini dikembangkan oleh Nicolas Tesla pada tahun 1893, di mana ia membuatkan metode penerangan bola lampu menggunakan teknik transmisi nirkabel.
Kita tidak sanggup membayangkan dunia tanpa Transfer Daya Nirkabel ini merupakan mungkin: ponsel, robot domestik, pemutar MP3, Komputer, laptop, dan gadget yang sanggup dikirim yang lain sesuai untuk mengisi daya sendiri dikala tidak pernah terhubung, membebaskan kita dari kabel daya yang terakhir dan ada di mana-mana. Beberapa unit ini bahkan mungkin tidak membutuhkan banyak sel / baterai listrik untuk beroperasi.
3 Jenis Metode Transfer Daya Nirkabel
Kopling Induktif
Salah satu metode transfer energi yang paling menonjol merupakan lewat kopling induktif. Ini intinya digunakan untuk transmisi daya medan dekat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dikala arus mengalir lewat satu kabel, tegangan diinduksi melintasi ujung kabel lainnya. Transmisi daya berjalan lewat induktansi timbal balik antara kedua materi konduktif. Contoh biasa merupakan transformator.Transmisi Daya Microwave
Gagasan ini dikembangkan oleh William C Brown. Seluruh inspirasi melibatkan konversi daya AC ke daya RF dan mentransmisikannya lewat ruang dan kembali menggantinya menjadi daya AC di penerima.Dalam metode ini daya dihasilkan menggunakan sumber daya gelombang mikro menyerupai klystron, dan daya yang dihasilkan ini diberikan ke antena pemancar lewat Waveguide (yang melindungi daya gelombang mikro dari daya yang dipantulkan) dan tuner (yang sesuai dengan impedansi sumber gelombang mikro dengan itu antena).
Bagian peserta berisikan antena peserta yang menerima daya gelombang mikro dan rangkaian pencocokan impedansi dan filter yang sesuai dengan impedansi output sinyal dengan antena unit pelurus. Antena peserta ini bareng dengan unit pelurusan dimengerti selaku Rectenna.
Antena yang digunakan sanggup berupa dipole atau Antena Yagi-Uda. Unit peserta juga berisikan kepingan penyearah yang berisikan dioda schottky yang digunakan untuk merubah sinyal gelombang mikro menjadi sinyal DC. Sistem transmisi ini menggunakan frekuensi dalam kisaran 2GHz sampai 6GHz.
Transmisi Tenaga Laser
Ini melibatkan penggunaan sinar LASER untuk mentransfer daya dalam bentuk energi cahaya, yang diubah menjadi energi listrik di ujung penerima. LASER diberdayakan menggunakan sumber menyerupai matahari atau generator listrik apa pun dan kesannya menciptakan cahaya konsentrasi intensitas tinggi.Ukuran dan bentuk sinar diputuskan oleh satu set optik dan cahaya LASER yang ditransmisikan ini diterima oleh sel fotovoltaik, yang merubah cahaya menjadi sinyal listrik. Biasanya menggunakan kabel serat optik untuk transmisi.
Seperti pada metode tenaga surya dasar, peserta yang digunakan dalam transmisi berbasis LASER merupakan susunan sel fotovoltaik atau panel surya yang sanggup merubah cahaya monokromatik yang tidak koheren menjadi listrik.
Transfer Nirkabel Tenaga Surya
Salah satu metode transfer daya nirkabel tercanggih didasarkan pada transfer tenaga surya menggunakan gelombang microwave atau LASER. Satelit diposisikan di orbit geostasioner dan berisikan sel fotovoltaik yang merubah sinar matahari menjadi arus listrik yang digunakan untuk menyalakan generator gelombang mikro dan kesannya menciptakan tenaga gelombang mikro.Daya gelombang mikro ini ditransmisikan menggunakan komunikasi RF dan diterima di stasiun berbasis menggunakan Rectenna, yang merupakan variasi antena dan penyearah dan diubah kembali menjadi listrik atau daya AC atau DC yang diperlukan. Satelit sanggup mengantarkan sampai 10 MW daya RF.
Contoh Cara Kerja Transfer Daya Nirkabel
Prinsip dasar melibatkan konversi daya AC ke daya DC menggunakan penyearah dan filter dan kemudian menggantinya kembali ke AC pada frekuensi tinggi menggunakan inverter. Tegangan tinggi frekuensi tinggi daya AC ini kemudian beralih dari primer transformator ke sekundernya dan dikonversi ke daya DC menggunakan pengaturan penyearah, filter, dan regulator.- Sinyal AC diperbaiki ke sinyal DC menggunakan kepingan penyearah jembatan.
- Sinyal DC yang diperoleh melalui umpan balik belitan1, yang bertindak selaku rangkaian Osilator.
- Arus yang melalui umpan balik belitan1 memunculkan transistor1 berjalan, memungkinkan arus DC mengalir lewat transistor ke kepingan transformator primer di kiri ke arah kanan.
- Ketika arus melalui umpan balik belitan2, transistor yang sesuai mulai berjalan dan arus DC mengalir lewat transistor, ke transformator primer di arah kanan ke kiri.
- Jadi sinyal AC dikembangkan melintasi transformator primer, untuk kedua setengah siklus sinyal AC. Frekuensi sinyal tergantung pada frekuensi osilasi dari rangkaian osilator.
- Sinyal AC ini timbul melintasi transformator sekunder dan alasannya sekunder dihubungkan ke transformator primer lain, tegangan AC 25 KHz timbul melintasi transformator primer step-down.
- Tegangan AC ini diperbaiki menggunakan penyearah jembatan dan kemudian difilter dan dikontrol menggunakan LM7805 untuk menerima output 5V untuk menggerakkan LED.
- Output tegangan 12 V dari Kapasitor digunakan untuk memberi daya motor kipas DC untuk mengoperasikan kipas.