Cara Dan Hukum Pertolongan Ukuran Gambar Teknik

Cara dan Aturan Pemberian Ukuran Gambar Teknik - Ukuran yakni nilai numerik yang dicantumkan dalam satuan pengukuran tertentu dan pada gambar teknik dituliskan dengan garis, simbol dan angka. Ukuran dicantumkan pada gambar kerja secara lengkap untuk membuat lebih mudah pengolahan di bengkel dan pencapaian fungsi sebuah benda kerja. Ada cara dan hukum pertolongan ukuran pada gambar teknik yang mesti dilaksanakan oleh setiap pembuat gambar biar gambar sanggup dengan mudah dibaca oleh siapa pun dan di mana saja.

Cara dan hukum pertolongan ukuran pada gambar teknik sudah ditetapkan oleh persyaratan internasional dalam ISO Standards Handbook - Technical Drawing. Cara dan hukum pertolongan ukuran pada gambar teknik akan dibahas pada goresan pena di bawah ini.

Klasifikasi Ukuran

1. Ukuran Fungsional (F)

Ukuran fungsional yakni ukuran yang memiliki peranan sungguh penting biar unsur sanggup berfungsi dengan benar. Ukuran fungsional diputuskan menurut fungsi kerja dari benda tersebut kepada konstruksi susunannya khususnya penggalan yang bermitra dengan penggalan - penggalan benda lainnya. Biasanya menggunakan toleransi umum, khusus atau suaian.

2. Ukuran Non Fungsional (NF)

Ukuran non fungsional yakni ukuran yang tidak terlampau besar lengan berkuasa kepada fungsi unsur yang digambar. Ukuran non fungsional dipakai untuk menolong proses pengerjaan, pengukuran atau pengecekan yang tidak ditinjau secara eksklusif dari fungsi kerjanya melainkan cuma untuk menolong pencapaian fungsi benda tersebut. Biasanya cuma menggunakan toleransi umum.

3. Ukuran Pembantu / Ukuran Tambahan (A)

Ukuran pembantu yakni penunjukan ukuran extra yang diberikan biar operator tidak perlu menjumlah sisa atau jumlah ukuran yang ada. Pencantumannya dalam tanda kurung.

Penunjukan Ukuran

1. Penunjukan ukuran besaran

Penunjukan ukuran besaran yakni penunjukan ukuran yang menyediakan isu perihal berapa ukuran panjang, lebar dan tinggi sebuah komponen, ukuran lubang, ukuran alur dan lain - lain.

2. Penunjukan ukuran kedudukan/posisi

Penunjukan ukuran kedudukan/posisi yakni penunjukan ukuran yang menyediakan isu perihal jarak kedudukan lubang, alur dan bentuk yang lain yang diukur dari sebuah wilayah yang menjadi patokan

Ketika pertolongan ukuran pada gambar kerja penunjukan ukuran yang dicantumkan yakni penunjukan ukuran adonan yakni penunjukan ukuran besaran dan posisi

Ketentuan Penunjukan Ukuran

1. Elemen - elemen penunjukan ukuran

Elemen - elemen penunjukan ukuran berisikan garis proyeksi, garis dimensi, garis penunjuk, selesai garis dimensi, tanda permulaan dan angka ukuran.


2. Menetapkan jarak antar garis ukur

Jika garis ukur terdiri atas garis - garis ukur yang sejajar maka jarak antara garis ukur yang satu dengan garis ukur yang yang lain mesti sama. Selain itu perlu diamati pula bahwa garis ukur jangan hingga berpotongan dengan garis bantu  kecuali terpaksa.

Garis gambar dihentikan dipakai selaku garis ukur. Garis ukur boleh dipakai selaku garis bantu, tetapi dihentikan dipakai eksklusif selaku garis ukur.

Untuk menempatkan garis ukur yang sejajar, ukuran terkecil diposisikan pada penggalan dalam dan ukuran besar diposisikan di penggalan luar. Hal ini untuk menyingkir dari perpotongan antara garis ukur dan garis bantu. Jika terdapat perpotongan garis bantu dengan garis ukur, garis bantunya diperpanjang 1mm dari ujung anak panahnya.

Keterangan:

  1. Garis ukur yang sejajar
  2. Garis bantu yang berpotongan
  3. Garis sumbu yang secara tidak eksklusif dipakai selaku garis bantu
  4. Garis ukur yang terkecil (ditempatkan di dalam)
  5. Garis ukur extra (Pelengkap)
  6. Perpanjangan garis bantu dilebihkan kurang lebih 1mm dari garis ukurnya atau dari ujung anak panahnya
  7. Penempatan garis ukur yang sempit
  8. Garis bantu yang pararel (jika diperlukan)

Pada umumnya, garis bantu tegak lurus kepada garis bantunya, tetapi pada kondisi tertentu garis bantu sanggup dibentuk miring, sejajar atau pararel.

3. Penulisan ukuran jari - jari

Untuk menampilkan ukuran jari - jari sanggup digambarkan dengan garis ukur dimulai dari titik sentra hingga busur lingkarannya. Simbol dari jari - jari yakni "R".

4. Huruf dan simbol pelengkap

Simbol dan abjad aksesori ukuran dicantumkan dengan angka ukuran untuk menampilkan bentuk dan membuat lebih mudah pembacaan gambar tanpa memperbesar jumlah pandangan. Huruf dan simbol aksesori ini sanggup dihilangkan bila bentuk yang ditunjukkan sudah jelas. Huruf dan simbol aksesori ini ditulis sebelum angka ukuran.

Contoh penerapan simbol square:

Contoh penerapan simbol diameter:

Contoh penerapan simbol R:

Contoh penerapan simbol Bola R dan Bola diameter

5. Anak panah

Anak panah dipakai untuk menampilkan batas ukuran dan posisi atau arah pemotongan, sedangkan angka ukuran diposisikan di atas garis ukuran. Secara aturan, ukuran anak panah yakni 1:3 di mana satu yakni lebarnya dan tiga yakni panjangnya. Jika mengikuti hukum tersebut maka anak panah yang dibentuk akan terlihat ramping.

Jenis - Jenis Penulisan Ukuran

1. Ukuran Berantai

Pencantuman ukuran secara berantai ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya merupakan mempercepat pengolahan gambar kerja. Kekurangannya merupakan sanggup menimbulkan  toleransi  yang semakin  besar sehingga  pekerjaan tidak teliti. Oleh alasannya yakni itu, pencantuman ukuran secara berantai ini kebanyakan dijalankan pada pekerjaan - pekerjaan yang tidak membutuhkan kecermatan tinggi.  

2. Ukuran Pararel

Penunjukan ukuran pararel diberikan dari satu patokan yang sama.

3. Ukuran Kombinasi

Penunjukan metode ini paling banyak dipakai yakni penggunaan dari metode berantai dan sejajar.

4. Ukuran Berimpit

Ukuran berimpit yakni pengukuran dengan garis - garis ukur yang ditumpangkan (berimpit) satu sama lain. Ukuran berimpit ini sanggup dibentuk bila tidak  menyebabkan kesalahpahaman dalam membaca gambarnya. Pada ukuran berimpit ini, titik pangkal selaku batas ukuran atau patokan ukuran (bidang referensi) nya mesti dibentuk bundar dan angka ukurnya mesti diletakan di akrab panah sesuai dengan penunjukan ukurannya.

5. Pengukuran Koordinat

Jika pengukuran berimpit dijalankan dalam dua arah, yakni pengukuran ke arah sumbu x dan sumbu y dengan bidang referensinya di 0 maka akan didapat pengukuran koordinat.

Penunjukan Ukuran Pada Benda Kerja

1. Penunjukan alur pasak

Penunjukan ukuran alur pasak pada benda potongan yang beralur pasak yakni seumpama gambar di bawah ini.

2. Penunjukan ukuran pada lubang

Penunjukan ukuran pada lubang yang berjarak sama sanggup dijalankan seumpama gambar di bawah.

Untuk lubang yang ditunjukkan pada gambar di atas disebut juga PCD (Pitch Center Diameter).

3. Penunjukan ukuran pada profil

4. Penunjukan ukuran mur dan baut

Penggambaran mur dan baut sudah disederhanakan sehingga mudah untuk di ingat dan cepat dalam proses penggambarannya. Semua jenis ulir penggambarannya mengikuti hukum berikut.

a. Ulir luar

  • Diameter paling besar ulir digambar dengan garis tebal kontinu, garis ukur ditarik dari diameter ini.
  • Diameter terkecil ulir digambar dengan garis tipis kontinu dan digambar bundar untuk terlihat atasnya.

b. Penggambaran ulir dalam

  • Pada gambar potongan, diameter paling besar ulir digambar dengan garis tipis kontinu, garis ukur ditarik dari diameter ini. Untuk terlihat atas, garis ini cuma digambar lingkaran. Sedangkan untuk diameter terkecil ulir digambar dengan garis tebal kontinu
  • Pada gambar persepsi semua garis digambar dengan garis putus - putus


Sumber http://keluargasepuh86.blogspot.com