Cara Membaca Jangka Sorong
Jangka sorong yakni alat ukur mekanik yang sanggup dipakai untuk mengukur benda kerja bab luar, benda kerja bertingkat dan kedalaman sebuah lubang pada benda kerja. Jangka sorong sanggup dipakai untuk mengukur benda sampai kecermatan 1/100. Pembacaan hasil pengukuran jangka sorong tidak sama dengan pembacaan mistar ukur. Cara membaca jangka sorong mesti dimengerti oleh orang yang hendak menjalankan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong.
Pada goresan pena ini akan diterangkan cara membaca jangka sorong. Cara membaca jangka sorong yang hendak diterangkan di bawah ini yakni cara membaca jangka sorong dengan satuan milimeter (mm).
Pada jangka sorong terdapat dua skala ukur yakni skala utama dan skala vernier atau skala nonius. Skala utama pada jangka sorong mengambarkan angka nominal dari hasil pengukuran. Skala vernier yakni skala yang mengambarkan angka desimal (angka di belakang koma).
Sebelum menjalankan pembacaan kepada hasil pengukuran jangka sorong pastikan apalagi dulu kecermatan dari jangka sorong yang hendak dipakai yakni dengan menyaksikan bab pemberitahuan kecermatan yang terdapat pada jangka sorong yang hendak digunakan. Jika pemberitahuan kecermatan tidak ada (karena terhapus atau lantaran lainnya) maka kecermatan sanggup dicari dengan cara 1 mm dibagi jumlah ruas garis pada skala vernier. Contohnya yakni jikalau pada skala vernier terdapat 20 ruas garis maka ketelitiannya yakni 1 mm / 20 ruas = 0,05 mm.
Setelah mengenali ketelitiannya maka berikutnya yakni menjalankan pembacaan kepada hasil pengukuran vernier caliper / jangka sorong. Cara membaca vernier caliper / jangka sorong yakni selaku berikut:
1. Bacalah skala utama dengan menyaksikan garis angka 0 pada skala vernier. Hitung berapa ruas garis skala utama yang sudah terlewati oleh garis angka 0 pada skala vernier. Jika dilaksanakan dengan benar maka akan mendapat angka nominalnya.
2. Bacalah skala vernier dengan menyaksikan garis ke berapa dari skala vernier yang paling lurus dengan garis pada skala utama. Jika dilaksanakan dengan benar maka akan mendapat angka desimalnya (angka di belakang koma)
3. Jumlahkan angka nominal dan angka desimal. Hasil penjumlahan angka nominal dan angka desimal inilah yang menjadi hasil pembacaan vernier caliper / jangka sorong
Gambar di atas mengambarkan hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dengan kecermatan 0,02 mm. Pada gambar di atas sanggup dilihat ada 9 ruas garis pada skala utama yang sudah dilewati oleh garis angka 0 skala vernier, ini mengambarkan angka nominalnya yakni 9 mm. Pada skala vernier, garis yang sejajar dengan garis pada skala utama yakni garis ke 13, jadi angka desimalnya adalah: nilai kecermatan x garis pada skala vernier yang sejajar = 0,02 mm x 13 = 0,26 mm. Angka nominal jikalau dijumlahkan dengan angka desimal maka akan menjadi nilai hasil pengukuran vernier caliper / jangka sorong yakni 9 mm + 0,26 mm = 9,26 mm. Untuk lebih jelasnya sanggup di lihat pada perkiraan di bawah ini:
Contoh 2:
Gambar di atas mengambarkan hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dengan kecermatan 0,05 mm. Pada gambar di atas sanggup dilihat ada 9 ruas garis pada skala utama yang sudah dilewati oleh garis angka 0 skala vernier, ini mengambarkan angka nominalnya yakni 9 mm. Pada skala vernier, garis yang sejajar dengan garis pada skala utama yakni garis ke 13, jadi angka desimalnya adalah: nilai kecermatan x garis pada skala vernier yang sejajar = 0,05 mm x 3 = 0,15 mm. Angka nominal jikalau dijumlahkan dengan angka desimal maka akan menjadi nilai hasil pengukuran vernier caliper / jangka sorong yakni 9 mm + 0,15 mm = 9,15 mm. Untuk lebih jelasnya sanggup di lihat pada perkiraan di bawah ini:
Soal latihan!!!
☺☺☺