Jenis - Jenis Blok Silinder (Cylinder Block) - Blok silinder (cylinder block) yakni komponen engine yang berfungsi selaku daerah piston menjalankan langkah kerjanya (naik turun piston), daerah prosedur engkol, dudukan kepala silinder (cylinder head) dan pada blok silinder ini juga terdapat komponen - komponen penyusun engine yang lainnya. Blok silinder (cylinder block) umumnya yang dibikin dari paduan beberapa material menyerupai besi, nikel dan chromium. Blok silinder (cylinder block) memiliki banyak sekali bentuk yang diadaptasi dengan keperluan kendaraan. Jika dilihat dari bentuknya, blok silinder dibagi menjadi enam jenis yaitu:
1. Mono Cylinder
Mono cylinder yakni blok silinder yang cuma memiliki satu tabung silinder. Silinder jenis ini umumnya dipakai pada sepeda motor. Mono cylinder memiliki bentuk yang paling kecil dan paling sederhana.
2. In-line Cylinder
In-line cylinder intinya nyaris sama dengan mono cylinder. In-line cylinder yakni mesin yang memiliki silinder banyak dan disusun secara sejajar. In-line cylinder cuma membutuhkan suatu poros engkol dan satu kepala silinder untuk semua silinder. Bentuk in-line cylnder umumnya memanjang alasannya yakni silinder - silindernya tersusun secara segaris. In-line cylinder umumnya menggunakan 4 silinder tapi ada juga yang menggunakan 3 silinder dan 6 silinder. Mesin jenis ini banyak dipakai pada kendaraan transportasi umum.
3. V Cylinder
V cylinder ini konfigurasi mesin dengan banyak silinder yang disusun membentuk abjad V dengan sudut 60 derajat dan 90 derajat. Mesin jenis V cylinder menggunakan dua buah kepala silinder dengan satu poros engkol sehingga piston mengarah pada satu poros engkol yang sama. Keuntungan dari mesin V cylinder yakni bab mesin sanggup dipendekan sehingga aerodinamis kendaraan menjadi lebih baik. Pada V cylinder untuk menggunakan 6 silinder cuma membutuhkan panjang setengah dari in-line cylinder. Jika pada in-line cylinder, 6 silinder diletakan berjajar sedangkan pada V cylinder penempatannya yakni 3 silinder samping kiri dan 3 silinder samping kanan. Kekurangan dari V cylinder yakni konstruksinya yang rumit
4. Slant Cylinder
Slant cylinder yakni konfigurasi silinder miring segaris. Blok silinder dibikin miring dengan tujuan untuk meminimalisir tinggi mesin khususnya untuk kendaraan dengan ruang mesin terbatas. Engine ini cocok dipakai pada minibus tanpa hidung di mana mesin diposisikan di bawah jok.
5. Radial Cylinder
Konfigurasi mesin radial cylinder yakni silinder diletakan mengelilingi poros engkol menyerupai jari - jari roda. Radial cylinder umumnya dipakai pada pesawat melayang sebelum adanya mesin turbo dan turbojet. Keuntungan dari radial cylinder yakni mesin yang lebih gampang didinginkan. Jika pada in-line cylinder membutuhkan cairan pendingin, pada radial cylinder cuma cukup dengan menggunakan udara saja. Kelemahan dari radial cylinder yakni gerak batang toraknya lambat.
6. Opposed Cylinder
Opposed cylinder yakni konfigurasi silinder di mana dua baris silindernya dipasang saling bertentangan pada satu poros engkol dengan sudut 180 derajat. Opposed cylinder juga sering disebut dengan Boxer Engine atau flat engine. Silinder dipasang bertentangan dengan tujuan untuk memperpendek ketinggian mesin. Opposed cylinder umumnya dipakai pada mesin dengan mesin belakang menyerupai kendaraan beroda empat VW dan porsche. Mesin ini memiliki satu poros engkol untuk dua kepala silinder atau menggunakan dua poros engkol yang dipasangkan ke jurnal.
Dari ke enam jenis block silinder di atas, masing-masing memiliki keistimewaan dan kekurangannya masing-masing. Penggunaan jenis silinder blok akan diadaptasi dengan keadaan dan keperluan pada kendaraan.
Jenis jenis blok silinder sepeda motor maupun jenis jenis blok silinder kendaraan beroda empat intinya sama, yang membedakan cuma jumlah silinder yang digunakannya saja.
Itulah jenis jenis blok silinder yang sanggup disampaikan pada peluang kali ini.
Semoga bermanfaat.
Sumber http://keluargasepuh86.blogspot.com