Jenis - Jenis Sensor

Jenis - Jenis Sensor - Sensor yakni perabotan yang mentrasformasikan (mengubah) suatu nilai (isyarat/energi) fisik ke nilai fisik lainnya serta menghubungkan antara fisik konkret dan induksi listrik dan perabotan elektronika. Dalam dunia Indusri, sensor sungguh berkhasiat untuk kebutuhan monitoring, controlling dan proteksi. Sensor lazimnya dikategorikan menurut apa yang diukur dan sungguh berperan penting dalam proses pengendalian proses manufaktur modern.

Ada 6 tipe arahan sensor yaitu:
  1. Mechanical, contoh: panjang, luas, mass flow, gaya, torque, tekanan, kecepatan, percepatan dan panjang gelombang acoustic
  2. Thermal, contoh: temperature, panas, entropy dan heat flow
  3. Electrical, contoh: tegangan, arus, muatan, resistance dan frekuensi
  4. Magnetic, contoh: intensitas medan, flux density
  5. Radiant, contoh: intensitas, panjang gelombang, polarisasi
  6. Chemical, contoh: komposisi, konsentrasi, pH, kecepatan reaksi

Sensor mengonversi dari suatu isyarat input ke isyarat output. Sensor sanggup saja memakai satu atau lebih pengonversian untuk menciptakan suatu arahan keluaran.

Sensor Cahaya

Sensor Cahaya

Sensor cahaya yakni alat yang dipakai untuk merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini yakni merubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton sanggup menghidupkan satu elektron. Sensor cahaya sungguh luas penggunaannya, salah satu yang paling terkenal yakni pada kamera digital. Pada di sekarang ini telah ada alat yang dipakai untuk mengukur cahaya yang memiliki satu buah foton saja. di bawah ini yakni jenis - jenis sensor cahaya, di antaranya:

  • Detektor kimiawi seumpama pelat fotografis, di mana molekul silver halida dibagi menjadi suatu atom perak metalik dan atom halogen. Pengembang fotografis menyebabkan terbaginya molekul yang berdekatan secara sama.
  • Fotoresistor atau Light Dependent Resistor (LDR) yang berubah resistansinya di saat dikenai cahaya.
  • Sel fotovoltaik atau sel matahari yang menciptakan tegangan dan menampilkan arus listrik di saat dikenaii cahaya.
  • Fotodioda yang sanggup beroperasi pada mode fotovotlaik maupun fotokonduktif
  • Tabung fotomultiplier yang mengandung fotokatoda yang memancarkan elektron di saat dikenai cahaya, kmudian elektron - ektron tersebut akan dikuatkan dengan rantai dynode.
  • Tabung cahaya yang mengandung fotokatoda yang memancarkan elektron di saat dikenai cahaya, dan lazimnya bersifat selaku fotoresistor.
  • Fototransistor memadukan salah satu dari metode penyensoran di atas.
  • Detektor optis yang berlaku seumpama termometer, secara murni tanggap kepada imbas panas dari radiasi yang masuk, seumpama detektorpiroelektrik, sel golay, termokopel dan termistor, tetapi kedua terakhir kurang sensitif.
  • Detektor cryogenic cukup tanggap untuk mengukur energi dari sinar X tunggal, serta foton cahaya terlihat dan bersahabat dengan inframerah.

Sensor Suhu

Sensor Suhu

Sensor Suhu yakni alat yang dipakai untuk merubah besaran panas menjadi besaran listrik yang sanggup dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang dipakai untuk menciptakan sensor ini, salah satunya dengan cara memakai material yang berubah hambatannya kepada arus listrik sesuai dengan suhunya, salah satunya yakni logam.

Logam akan bertambah besar hambatannya kepada arus listrik jikalau panasnya bertambah. Hal ini sanggup diterangkan dari segi elemen penyusun logam. Logam sanggup dibilang selaku muatan positif yang berada di dalam elektron yang bergerak bebas. Jika suhu bertambah, elektron-elektron tersebut akan bergetar dan getarannya kian besar seiring dengan naiknya suhu. Dengan besarnya getaran tersebut, maka gerakan elektron akan terhambat dan menyebabkan nilai persoalan dari logam tersebut 

Bahan semikonduktor memiliki sifat terbalik dari logam, kian besar suhu, nilai persoalan akan kian turun. Hal ini dikarenakan pada suhu yang kian tinggi, elektron dari semikonduktor akan berpindah ke tingkat yang paling atas dan sanggup bergerak dengan bebas. Seiring dengan peningkatan suhu, kian banyak elektron dari semikonduktor tersebut yang bergerak bebas, sehingga nilai persoalan tersebut menyusut Untuk mendapat sinyal listrik yang bagus dengan sedikit kegaduhan, sanggup dipakai jembatan Wheatstone dan rangkaian Lock in Amplifier.

Sensor Proximity

Sensor Proximity

Sensor proximity ialah sensor yang mendeteksi eksistensi dari suatu objek tanpa melakukan kontak fisik. Sensor proximity yakni sensor untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu obyek. Dalam dunia robotika, sensor proximity terkadang dipakai untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu garis pembimbing gerak robot atau lebih dipahami dengan perumpamaan “Line Follower Robot “atau “ Line Tracer Robot”, juga biasa dipakai untuk mendeteksi penghalang berupa dinding atau penghalang lain pada Robot A voider. Jenis sensor proximity termasuk limit switch (sakelar mekanik), ultrasonic proximityproximity (infra merah), kamera dan lain sebagainya

Sensor proximity yang dipakai untuk line follower robot dibentuk memakai pasangan LED/infrared dan photo transistor.

  • Lingkungan yang berbahaya, di mana metode terproteksi dengan baik, dan tidak diperlukan adanya kontak mekanik.
  • Jika diperlukan sakelar yang panjang umur dan andal.
  • Sistem pengendali elektronik cepat yang memerlukan signal masukan bebas pantulan.

Inductive Proximity Sensor

Inductive proximity sensor adalah perlengkapan sensor yang diaktifkan oleh objek logam Inductive. Sensor ini sanggup diaktifkan dalam posisi aksial ataupun radial.

Inductive Proximity Sensor

Capacitive Proximity Sensor 

Capacitive proximity sensor yakni sensor yang diaktifkan oleh material konduktif ataupun non- konduktif, seumpama kayu, plastik, cairan, gula, tepung, ataupun gandum.

Capacitive Proximity Sensor

Magnetic Switch (Reed Relay)

Sensor ini berisikan dua pelat kontak yang terproteksi sarat dalam ruang beling yang memiliki gas proteksi. Kontak akan berpindah di saat imbas medan magnet dilingkungan sekitarnya secara besar lengan berkuasa menariknya.

Magnetic Switch

Photoconductive (Photoresistive) Cell

Photoconductive (photoresistive) cell merupakan salah satu tranducers cahaya yang sering dipergunakan. Energi cahaya yang jatuh pada sel photoconductive akan membuat pergeseran resistansi pada sel, jikalau cahaya sedang gelap, maka resistansi akan tinggi, demikian juga sebaliknya.

Pengukuran Photoconductive

Terdapat dua metode penerapan sensor photoelektrik yakni :

  • Reflektive-type photoelectric sensor, dipergunakan untuk mendeteksi cahaya yang di pantulan dari obyek.
  • Through-beam photoelectric sensor, dipergunakan untuk mengukur pergeseran kuantitas cahaya yang diakibatkan dari adanya obyek yang melalui aksis optiknya.

Metode Penerapan Photoelektrik

Hall-Effect Sensor

Sensor ini didesain untuk mendeteksi obyek magnetik, biasanya dipakai untuk mensinyalir posisi dari komponen.

Prinsip kerja Half Efect Sensor

Pressure Sensor

Strain Wire Gauge Transducer akan mengonversi tegangan mekanik menjadi signal elektrik.
  • Prinsip yang dipraktekkan yakni mengikuti prinsip bahwa konduktor akan memiliki resistansi yang berlawanan pada segi panjang ataupun mendatarnya.
  • Gaya yang dikenakan pada bidang ukur akan menyebabkan bidan membengkok, bengkokan ini akan mendistorsi ukuran bidang, dan akan terjadi pergeseran resistansi.
  • Perubahan resistansi ini akan disinyalir oleh sirkit yang ada. Strain Gauge Load Cells biasanya yang dibikin dari baja dan bidang ukur tegangan yang sensitif. 

Semiconductor Strain Gauge

Menggunakan piezoelectric crystal selaku elemen pengindraannya. Jika kristal diberi gaya, maka bentuk kristal akan berubah dan menciptakan tegangan pada terminal keluaran dari kristal, jenis strain gauge ini memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan strain wire gauge

Semikonductor Strain Gauge

Displacement Transduser

Displacement Tranducers yang paling lazim dipakai industri yakni LVDT (Linear Variable Differential Transformer). LVDT ini dipakai untuk mengatur level air di dalam tangki.

Displacement Transduser

Sensor LVDT

Sensor Putaran/Velocity (RPM Sensor)

Sensor ini dipahami dengan nama Tachometer. Tachometer biasanya ialah magnet permanen DC generator kecil. Jika generator berotasi, akan menciptakan tegangan DC yang proporsional eksklusif kepada kecepatan. Tachometer terkadang dipasang ke motor untuk mengindikasikan putaran selaku masukan pengendali (Controller). Dewasa ini dikembangkan pengukur kecepatan metode digital memakai piringan bercelah yang disambung para poros motor. Putaran celah yang disensor memakai sensor cahaya akan menciptakan pulsar yang sanggup diproses lebih lanjut oleh pengolah digital.

Sensor Putaran

Itulah jenis jenis sensor yang sanggup disampaikan pada potensi kali ini, supaya bermanfaat.

Sumber http://keluargasepuh86.blogspot.com