Langkah - Langkah Perancangan Mesin
Para engineer menggunakan dan menerapkan aturan fisika dan prinsip kimia serta matematika untuk merancang jutaan produk dan layanan yang dipakai oleh insan dalam kehidupan sehari - hari. Produk - produk tersebut diantaranya yakni mobil, komputer, pesawat terbang, pakaian, mainan, perlengkapan rumah tangga, perlengkapan bedah, perlengkapan penghangat atau pendingin, perlengkapan perawatan kesehatan, perlengkapan atau mesin yang dipakai untuk menciptakan produk dan lain sebagainya. Engineer menimbang-nimbang aspek - aspek penting seumpama biaya, efisiensi, keandalan, keberlanjutan, dan keamanan di saat merancang produk dan dijalankan pengujian untuk menentukan bahwa produk yang didesain tahan terhadap aneka macam beban dan kondisi. Untuk meningkatkan produk yang sudah ada, para engineer senantiasa mencari cara untuk berinovasi.
Pada dasarnya para engineer merancang suatu mesin menurut dengan keperluan dan permasalahan yang dihadapi insan dalam kehidupan sehari - hari. Berikut yakni langkah - langkah dasar perancangan mesin yang dipakai untuk menyanggupi keperluan hidup dan memecahkan permasalahan - permasalahan dalam kehidupan manusia.
1. Mengenali Kebutuhan Produk atau Layanan
Untuk mengetahui keperluan produk atau layanan sanggup dijalankan dengan memperhatikan produk dan layanan yang ada di sekeliling kita. Terkadang terdapat ganjalan atau halangan yang didapatkan pada di saat menggunakan barang - barang yang ada di sekeliling. Setiap permasalahan yang dinikmati pada di saat menggunakan produk dalam kehidupan sehari - hari akan diidentifikasi untuk terus dijalankan perbaikan dan adaptasi untuk menanggulangi permasalahan - permasalahan tersebut.
"setiap kali seseorang mengeluh wacana suatu suasana atau wacana suatu kiprah atau mengutuk suatu produk, di sana ada kesempatan untuk suatu produk atau layanan"
Selain memodifikasi dan berbagi produk yang sudah ada, produk gres juga terus dikembangkan saban hari untuk menyanggupi keperluan hidup manusia.
2. Definisi Masalah dan Pemahaman
Sebagai seorang design engineer, hal pertama yang mesti dijalankan sebelum melaksanakan perancangan yakni mesti mengetahui permasalahannya sepenuhnya. Ini ialah hal yang sungguh penting pada proses desain. Jika pengertian terhadap permasalahan atau apa yang diharapkan klien maka tidak akan didapatkan penyelesaian yang berkaitan dengan keperluan klien.
Salah satu cara yang sanggup dijalankan untuk sanggup mengetahui permasalahan dengan baik yakni dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan terhadap klien seperti:
Berapa banyak dana yang mau dipakai untuk priyek ini?
Apakah ada ukuran atau batas-batas material yang digunakan?
Kapan produk atau layanan tersebut akan digunakan?
Berapa banyak produk yang dibutuhkan?
Seorang engineer yang bagus mesti sanggup melakukan pekerjaan secara tim dengan baik. Hal itu alasannya yakni kebanyakan perancangan dan pengerjaan produk dijalankan secara bareng - sama untuk sanggup memecahkan permasalahan yang kompleks.
3. Riset dan Persiapan
Setelah engineer mengetahui permasalahan maka berikutnya yang mesti dijalankan yakni menghimpun isu yang berguna. Pengumpulan data sanggup dimulai dengan mencari dan menyeleksi apakah suatu produk sudah ada yang menyanggupi keperluan klien, apabila ada maka seorang engineer cuma perlu memodifikasi dan mengembangkannya. Semakin banyak isu yang didapatkan maka akan kian mudah menyeleksi langkah yang mesti dilakukan. Pengumpulan data sanggup dijalankan lewat internet ataupun dengan mengajukan pertanyaan terhadap perusahaan atau engineer lain. Setiap isu yang didapatkan mesti ditinjau dan dipilah sesuai dengan kebutuhan.
4. Konseptualisasi
Selama fase perancangan, seorang engineer mesti benghasilkan lebih dari satu persepsi gres atau konsep yang sanggup memamerkan penyelesaian yang masuk logika untuk setiap permasalahan. Dengan kata lain, tanpa melaksanakan analisis yang mendetail seorang engineer mesti mendapatkan beberapa cara yang mungkin sanggup dipakai untuk memecahkan permasalahan.
5. Perpaduan
Seorang engineer mesti mempunyai pengertian yang mempunyai dampak perihal prinsip - prinsip dasar teknik yang sanggup dipakai untuk memecahkan permasalahan. Seorang engineer mesti bersifat analitis, berorientasi pada rincian dan kreatif.
Pada tahapan rancangan ini, seorang engineer mesti melaksanakan perhitungan, melakukan versi komputer, mempersempin jenis materi yang digunakan, ukurna elemen dan memikirkan bagaimana priduk akan dibuat. Pada tahapan ini seorang engineer akan dihadapkan dengan isyarat dan standar terkait untuk menentukan bahwa rancangan yang dibentuk sesuai dengan isyarat dan standar yang sudah ditentukan.
6. Evaluasi
Evakuasi yang dimaksud yakni menganalisis dilema secara detail. Seorang engineer mesti mengidentifikasi parameter titik kritis dan menimbang-nimbang pengaruhnya terhadap rancangan akhirnya. Pada tahap ini seorang engineer mesti menentukan bahwa semua perkiraan sudah dijalankan dengan benar. Jika didapatkan beberapa ketidakpastian dalam analisis maka mesti dijalankan pengusutan eksperimental.
7. Optimasi
Optimasi memiliki arti minimalisasi atau maksimalisasi. Secara lazim jenis rancangan ada dua yakni rancangan fungsional dan rancangan yang dioptimalkan. Desain fungsional yakni desai yang menyanggupi semua persyaratan rancangan yang sudah ditetapkan meskipun terdapat perbaikan pada bab - bab tertentu. Untuk sanggup mengetahui rancangan fungsional berikut yakni contohnya:
Mari kita asumsikan bahwa sedang dibentuk suatu rancangan tangga setinggi 3 meteruntuk menopang seseorang dengan berat 1335 Newton dengan safety factor tertentu. Maka akan menciptakan rancangan yang berisikan tangga baja setinggi 3 meter (10 kaki) dan sanggup menopang beban 1335 N (300 lb) dengan kondusif di setiap langkah. Tangga itu akan memerlukan sejumlah uang. Desain ini akan menyanggupi semua persyaratan, tergolong persyaratan kekuatan dan ukuran, dan dengan demikian ialah rancangan fungsional. Sebelum sanggup menimbang-nimbang untuk meningkatkan desainMaka perlu dipertanyakan pada diri kita sendiri tolok ukur apa yang mesti pakai untuk mengoptimalkan desain. Pengoptimalan rancangan senantiasa didasarkan pada beberapa tolok ukur tertentu seumpama biaya, kekuatan, ukuran, berat, keandalan, kebisingan, atau kinerja. Jika menggunakan bobot selaku tolok ukur optimasi, maka masalahnya yakni menghemat bobot tangga tanpa mengusik kekuatannya. Misalnya, mungkin menimbang-nimbang untuk menciptakan tangga dari aluminium. Selain itu juga mesti dijalankan analisis tegangan pada tangga gres untuk menyaksikan apakah sanggup mengeluarkan material dari bab tangga tertentu tanpa mengorbankan persyaratan pemuatan dan keselamatan.
Fakta penting yang lain yang perlu dikenang yakni bahwa mengoptimalkan elemen perorangan dari metode engineering tidak senantiasa mengarah pada metode yang dioptimalkan. Misalnya, pikirkan metode fluida termal seumpama lemari es. Mengoptimalkan elemen individu secara independen seumpama kompresor, evaporator, atau kondensor dengan memperhatikan beberapa tolok ukur yang tidak mengarah pada metode keseluruhan yang dioptimalkan (lemari es).
Secara tradisional, perbaikan dalam rancangan berasal dari proses mulai dari rancangan awal, melaksanakan analisis, menyaksikan hasil, dan menetapkan apakah kita sanggup meningkatkan rancangan permulaan atau tidak. Dalam beberapa dekade terakhir, proses pengoptimalan sudah menjelma disiplin ilmu yang berkisar dari teknik pemrograman linier sampai nonlinier. Seperti halnya dengan disiplin ilmu apa pun, bidang pengoptimalan mempunyai terminologinya sendiri.
8. Presentasi
Jika sudah mempunyai penyelesaian akhir, engineer perlu mengkomunikasikan solusinya terhadap klien, atasan, grup lain dalam perusahaan atau konsumen luar. Engineer mungkin mesti merencanakan tidak cuma penyajian ekspresi tapi juga laporan tertulis, bergantung pada ukuran proyek, laporan teknis rinci yang berisi grafik, bagan, dan gambar teknik atau mungkin dalam bentuk memo singkat atau ringkasan.
Sumber http://keluargasepuh86.blogspot.com