Plasma Arc Cutting: Pengertian, Prinsip Kerja, Keistimewaan Dan Kekurangan

Plasma Arc Machining - Manusia senantiasa berupaya untuk menjadi lebih baik. Teknologi-teknologi gres terus diciptakan untuk membuat lebih mudah pekerjaan yang dilakukan. Semakin hari teknologi yang digunakan insan menjadi makin canggih, baik itu teknologi yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari maupun teknologi yang digunakan di industri.

Dengan adanya tugas dari teknologi, pertumbuhan dunia industri sanggup terjadi dengan begitu pesat. Semua jenis material sanggup diproses dan dimasak berkat adanya teknologi.

Salah satu proses pengolahan material yang dijalankan di industri yakni proses pemotongan. Proses pemotongan sanggup dijalankan dengan cara konvensional maupun nonkonvensional.

Proses pemotongan yang dijalankan dengan cara konvensional sanggup dijalankan dengan mesin bubut, mesin frais, mesin gerinda dan lain-lain.

Proses pemotongan nonkonvensional sanggup dijalankan dengan memakai teknologi mutakhir menyerupai Laser Beam Machining (LBM), Plasma Arc Machining (PAM), Abrasive Jet Machining (AJM), Ultrasonic Machining (UM),  Chemical Machining (CM), Electro Chemical Machining (ECM), Electro Discharge Machining (EDM), Ion Beam Machining (IBM) dan masih banyak lagi teknologi lainnya.

Dari jenis-jenis pemotongan nonkonvensional yang telah dituliskan di atas, pada goresan pena ini akan diterangkan perihal Plasma Arc Machining (PAM) mulai dari pengertian, prinsip kerja, keistimewaan dan kekurangannya.

Pengertian Plasma Arc Machining (PAM)

Plasma Arc Machining (PAM) atau dimengerti juga dengan Plasma Arc Cutting (PAC) yakni proses penghilangan potongan logam tertentu di mana logam dihilangkan dengan memfokuskan pancaran kecepatan tinggi dari gas terionisasi bersuhu tinggi (11.000 °C hingga 30.000 °C) pada benda kerja.

Plasma yakni gas yang mengalir dan dipanaskan hingga suhu yang cukup tinggi sehingga menjadi terionisasi. Plasma berisikan adonan elektron bebas, ion bermuatan faktual dan atom netral.

Plasma ialah bentuk fase ke empat sehabis fase padat, cair dan gas. Es yang ialah benda padat akan berubah wujud menjadi cair apabila diberi kalor. Zat cair apabila diberikan kalor maka akan berubah wujud menjadi uap dan apabila uap ini diberikan lagi kalor maka uap tersebut akan menjadi plasma.

Prinsip Kerja Plasma Arc Cutting

Perhatikan gambar berikut ini.

Dalam torch plasma yang dimengerti selaku pistol atau plasmatron, volume gas menyerupai H2, N2, 02, dan lain-lain dialirkan lewat ruang kecil di mana percikan berfrekuensi tinggi (busur) dipertahankan antara elektroda tungsten (katoda) dan nosel tembaga (anoda) di mana keduanya memiliki pendingin air.

Dalam torch tertentu, anutan gas inert yang mengelilingi nyala api utama digunakan untuk melindungi gas dari atmosfer.

Elektron berkecepatan tinggi yang dihasilkan oleh busur bertabrakan dengan molekul gas dan menciptakan disosiasi molekul diatomik gas yang membuat ionisasi atom dan memunculkan sejumlah besar energi panas dibebaskan.

Gas pembentuk plasma dialirkan dengan paksa lewat kanal nosel torch sedemikian rupa untuk menstabilkan busur.

Pemanasan gas terjadi di zona terkompresi dari kanal nosel yang menciptakan kecepatan gas keluar yang nyaris tinggi dan suhu inti yang tinggi hingga 16.000 °C.

Pancaran plasma akan melelehkan material benda kerja dan anutan gas berkecepatan tinggi secara efektif meniup logam cair.

Kedalaman zona yang terkena panas tergantung pada materi kerja, ketebalannya dan kecepatan potong. Pada benda kerja dengan ketebalan 25 mm, zona yang terkena panas sekitar 4 mm dan lebih kecil pada kecepatan potong tinggi.

Laju anutan tipikal gas yakni 2 hingga 11 m/jam. Arus searah, dengan nilai sekitar 400 V dan output 200 kW lazimnya diperlukan.

Arus arc berkisar antara 150 dan 1000 A untuk kecepatan pemotongan 250 hingga 1700 mm/menit.

Kelebihan dan Kekurangan Plasma Arc Cutting

Pemotongan benda kerja dengan memakai Plasma Arc Cutting memiliki keistimewaan dan kelemahan selaku berikut:

Kelebihan

  • Dapat digunakan untuk memotong banyak sekali jenis logam menyerupai besi cor, baja karbon, tembaga, kuningan, aluminium, stainless stell, titanium, paduan nikel dan zirconium
  • Dapat digunakan untuk memotong logam hingga ketebalan 150 mm
  • Pengoperasiannya mudah sehingga sanggup digunakan oleh operator yang gres menggunakannya
  • Biaya operasional dan perawatan lebih murah

Kekurangan

  • Heat Affected Zone (HAZ) atau zona imbas pemanasan yang luas
  • Permukaan hasil pemotongan kasar
  • Sulit untuk mendapat titik konsentrasi pemotongan yang tajam
  • Asap yang ditimbulkan sanggup memunculkan polusi udara dan sanggup memunculkan penyakit apabila terhirup

Tingkat Ketepatan Pemotongan

Pemotongan dengan memakai Plasma Arc Cutting yakni proses pengolahan berangasan dengan akurasi sekitar 1,5 mm dengan permukaan final yang sesuai. Akurasi lebar selot dan diameter lubang lazimnya dari +0,8 mm pada pelat dengan tebal 6 hingga 30 mm, dan + 3,0 mm pada pelat dengan tebal 100 hingga 150 mm.

Itulah klarifikasi perihal Plasma Arc Cutting yang sanggup diterangkan pada goresan pena kali ini, supaya bermanfaat.


Sumber http://keluargasepuh86.blogspot.com