10. pH
Skala pengukuran keasaman atau kebasaan larutan kimia. Nilai pH 7 menampilkan larutan netral, di bawah 7 bersifat asam, dan di atas 7 bersifat basa.
11. Reaksi Eksotermik (Exothermic Reaction)
Reaksi kimia yang melepaskan panas ke lingkungan sekitarnya.
12.Reaksi Endotermik (Endothermic Reaction)
Reaksi kimia yang menyerap panas dari lingkungan sekitarnya.
13. Pemurnian (Purification)
Proses menetralisir zat-zat yang tidak dikehendaki dari materi kimia untuk menerima produk dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
14. Titrasi (Titration)
Metode analisis kimia untuk menyeleksi fokus sebuah zat dengan menggunakan larutan kriteria yang diketahui.
15. Reagen (Reagent)
Zat kimia yang digunakan dalam reaksi kimia untuk mendeteksi atau merubah materi kimia lainnya.
16. Reaktor (Reactor)
Tempat atau wadah di mana reaksi kimia berjalan dan dipantau dengan kendali suhu, tekanan, dan kecepatan reaksi yang sesuai.
17. Oksidator (Oxidizer)
Zat kimia yang sanggup membuat oksidasi dalam reaksi kimia dengan menampilkan oksigen atau menerima elektron.
18. Inhibitor
Zat kimia yang disertakan ke dalam reaksi kimia untuk meminimalisir laju reaksi atau menangkal terjadinya reaksi secara tidak diinginkan.
19. Reaksi Hidrolisis (Hydrolysis)
Proses pemecahan sebuah senyawa kimia dengan melibatkan reaksi dengan air, yang menciptakan pembentukan senyawa baru.
20. Reaksi Polimerisasi (Polymerization)
Proses kimia di mana molekul-molekul kecil disatukan secara berulang-ulang membentuk rantai panjang atau jaringan tiga dimensi yang disebut polimer.
21. Reaksi Katalitik (Catalytic Reaction)
Reaksi kimia yang dikatalisis oleh zat katalis, yang mempercepat laju reaksi tanpa ikut bereaksi secara permanen.
22. Stoikiometri (Stoichiometry)
Hubungan kuantitatif antara jumlah mol atau massa reaktan dan produk dalam sebuah reaksi kimia menurut aturan kekekalan massa.
23. Reaksi Nukleofilik (Nucleophilic Reaction)
Jenis reaksi kimia di mana nukleofil, yakni spesies yang menampilkan atau membuatkan pasangan elektron, menyerang atau bereaksi dengan elektrofil, yakni spesies yang menerima pasangan elektron.
24. Reaksi Elektrofilik (Electrophilic Reaction)
Jenis reaksi kimia di mana elektrofil, yakni spesies yang menerima pasangan elektron, menyerang atau bereaksi dengan nukleofil, yakni spesies yang menampilkan atau membuatkan pasangan elektron.
25. Reaksi Esterifikasi (Esterification)
Proses kimia di mana asam organik bereaksi dengan alkohol untuk membentuk ester dan air.
26. Reaksi Saponifikasi (Saponification)
Reaksi kimia di mana ester bereaksi dengan basa mempunyai dampak untuk membentuk garam alkali dan alkohol.
27. Adsorpsi (Adsorption)
Proses peresapan zat atau partikel oleh permukaan padatan atau cairan, lazimnya melibatkan interaksi fisika atau kimiawi antara adsorban dan adsorbat.
28. Reaksi Kinetik (Kinetic Reaction)
Studi wacana kecepatan reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, tergolong suhu, konsentrasi, katalis, dan mekanisme reaksi.
29. Reaksi Heterogen (Heterogeneous Reaction)
Reaksi kimia di mana reaktan dan produk berada dalam fase yang berbeda, umpamanya gas dan padatan atau cairan dan padatan.
30. Reaksi Homogen (Homogeneous Reaction)
Reaksi kimia di mana reaktan dan produk berada dalam fase yang sama, umpamanya cairan dan cairan atau gas dan gas.
Baca juga wacana :
- Macam - macam Singkatan di pabrik industri.
- Macam - macam perumpamaan dipabrik Industri lengkap dengan artinya.
- Macam - macam Istilah di Pabrik Farmasi beserta artinya.
31. Batch
Proses buatan atau pemrosesan materi kimia yang dilaksanakan dalam jumlah tertentu dalam satu siklus atau satu waktu tertentu.
32. Continuous Process
Proses buatan atau pemrosesan materi kimia yang berjalan secara kontinu tanpa ada jeda waktu antara input dan output.
33. Proses Skala Besar (Large-scale Process)
Proses buatan yang dilaksanakan dalam jumlah banyak dengan kapasitas buatan yang tinggi.
34. Proses Skala Kecil (Small-scale Process)
Proses buatan yang dilaksanakan dalam jumlah kecil dengan kapasitas buatan yang rendah.
35. Konversi (Conversion)
Persentase reaktan yang diubah menjadi produk dalam sebuah reaksi kimia.
36. Laju Reaksi (Reaction Rate)
Kecepatan di mana reaksi kimia terjadi, diukur dalam pergantian fokus atau pergantian jumlah mol reaktan atau produk per satuan waktu.
37. Unit Operasi (Unit Operation)
Langkah atau tahap tertentu dalam proses buatan kimia, seumpama distilasi, filtrasi, ekstraksi, atau kristalisasi.
38. Pemantauan Proses (Process Monitoring)
Proses pengawasan dan pengendalian parameter dan variabel yang terkait dengan proses buatan kimia untuk memutuskan mutu dan efisiensi yang optimal.
39. Kualitas Produk (Product Quality)
Karakteristik dan spesifikasi yang mesti dipenuhi oleh produk kimia dalam hal kemurnian, kekuatan, kestabilan, atau parameter lainnya.
40. Standar Mutu (Quality Standards)
Kriteria yang ditetapkan untuk menyeleksi tingkat mutu yang diperlukan untuk sebuah produk kimia, seumpama ISO 9001 atau Good Manufacturing Practices (GMP).
41. Pengendalian Kualitas (Quality Control)
Proses pengujian, pengawasan, dan pemantauan yang dilaksanakan selama buatan untuk memutuskan produk kimia menyanggupi kriteria mutu yang ditetapkan.
42. Evaluasi Risiko (Risk Assessment)
Proses analisa dan kenali potensi ancaman dan risiko yang terkait dengan materi kimia, proses produksi, atau penggunaan produk dalam lingkungan kerja.
43. Logam Berat (Heavy Metals)
Unsur-unsur kimia dengan massa atom tinggi, seumpama merkuri, timbal, kadmium, atau arsenik, yang sanggup menjadi kontaminan berbahaya dalam produk kimia.
44. Pengendalian Polusi (Pollution Control)
Tindakan atau metode yang diadopsi untuk menangkal atau meminimalisir limbah, emisi, atau polusi yang dihasilkan selama proses buatan kimia.
45. Manajemen Bahan Berbahaya (Hazardous Material Management)
Praktik dan mekanisme yang digunakan untuk mengurus dan menertibkan materi kimia berbahaya dalam pabrik kimia, tergolong penyimpanan, penanganan, dan pembuangan yang aman.
47. Keselamatan Kerja (Workplace Safety)
Kebijakan dan mekanisme yang ditetapkan untuk mempertahankan keamanan dan kesehatan para pekerja di pabrik kimia, tergolong penggunaan perlengkapan pelindung diri (PPE), pembinaan keselamatan, kenali bahaya, dan penanganan darurat.
48. Bahan Kimia Beracun (Toxic Chemicals)
Zat-zat kimia yang mempunyai potensi ancaman kepada insan dan lingkungan kalau tidak dikerjakan dengan benar, seumpama materi korosif, karsinogenik, atau neurotoksik.
49. MSDS (Material Safety Data Sheet)
Dokumen yang berisi isu lengkap wacana karakteristik, bahaya, penanganan, penyimpanan, dan penggunaan materi kimia tertentu yang digunakan di pabrik kimia.
Baca juga wacana :
- Macam - macam pabrik Industri beseeta pengertianya.
- Macam - macam jabatan di Pabrik Makanan.
- Macam - macam divisi di Pabrik Farmasi beserta tugasnya.
50. Reaksi Eksotermik (Exothermic Reaction)
Reaksi kimia yang melepaskan panas ke lingkungan sekitarnya, yang membutuhkan pengendalian suhu untuk menangkal ancaman kebakaran atau ledakan.
51. Reaksi Endotermik (Endothermic Reaction)
Reaksi kimia yang menyerap panas dari lingkungan sekitarnya, yang membutuhkan pasokan energi panas tambahan.
52. Material Inkompatibel (Incompatible Materials)
Bahan kimia yang dihentikan diaduk atau berinteraksi bareng alasannya yakni sanggup membuat reaksi berbahaya atau ledakan.
53. Degradasi (Degradation)
Proses pergantian atau kerusakan struktur kimia sebuah materi akhir paparan panas, cahaya, oksidasi, atau reaksi kimia lainnya.
54. Peralatan Pabrik (Plant Equipment)
Berbagai mesin, tangki, perlengkapan pengaduk, pemompa, atau reaktor yang digunakan dalam proses buatan kimia di pabrik.
55. Pembersihan (Cleaning)
Proses membersihkan dan membersihkan peralatan, tangki, pipa, atau wadah setelah digunakan untuk menangkal kontaminasi silang atau reaksi tak diinginkan.
56. Pengendalian Debu (Dust Control)
Tindakan atau tata cara yang diimplementasikan untuk meminimalisir atau menangkal terbentuknya debu di pabrik kimia, yang sanggup menjadi ancaman kebakaran atau kesehatan bagi pekerja.
57. Reaksi Reversibel (Reversible Reaction)
Reaksi kimia di mana reaktan sanggup bermetamorfosis produk dan produk sanggup bermetamorfosis reaktan kembali, tergantung pada keadaan reaksi.
58. Reaksi Irreversibel (Irreversible Reaction)
Reaksi kimia di mana reaktan diubah menjadi produk secara permanen dan tidak sanggup kembali menjadi reaktan.
59. Sistem Pengolahan Air (Water Treatment System)
Sistem yang digunakan untuk mengolah air yang digunakan di pabrik kimia, tergolong penyaringan, penghilangan zat-zat kontaminan, dan pembuatan limbah air.
60. Pemadam Kebakaran (Fire Extinguisher)
Alat yang digunakan untuk memadamkan kebakaran, seumpama tabung pemadam api berisi materi pemadam yang sesuai.
Demikian sedikit ulasan wacana macam - macam perumpamaan di pabrik kimia beserta artinya yang sering digunakan oleh pekerja di pabrik kimia.
Sumber http://www.samiinstansi.com