Sejumlah rangkaian menahan sakelar yang mengontrol cara kerja rangkaian atau menggerakkan karakteristik rangkaian yang berbeda. Klasifikasi sakelar tergantung pada koneksi yang dibuatnya. Dua komponen penting yang mengkonfirmasi jenis koneksi yang dibentuk oleh suatu sakelar yakni pole and throw.
Ini diklasifikasikan menurut koneksi yang mereka buat. Jika Anda mendapat kesan bahwa sakelar cuma menggugah dan mematikan, pertimbangkan lagi. Istilah pole and throw juga dipakai untuk menggambarkan kombinasi kontak sakelar.
Jumlah "pole/kutub" yakni jumlah rangkaian terpisah yang dikendalikan oleh sakelar. Jumlah "throw/lemparan" yakni jumlah posisi terpisah yang sanggup diadopsi sakelar. Sakelar single trow memiliki sepasang kontak yang sanggup ditutup atau dibuka.
Sakelar lemparan ganda memiliki kontak yang sanggup disambungkan ke salah satu dari dua kontak lainnya; lemparan tiga memiliki kontak yang sanggup disambungkan ke salah satu dari tiga kontak lainnya, dll.
Pole: Jumlah rangkaian yang dikendalikan oleh sakelar ditunjukkan oleh kutub. Sakelar Single Pole (SP) cuma mengontrol satu rangkaian listrik. Sakelar Double Pole (DP) menertibkan dua rangkaian independen.
Throw: Jumlah lemparan/throw berbincang berapa banyak koneksi output yang berlainan setiap kutub sakelar sanggup menghubungkan inputnya. Sakelar Single Throw (ST) yakni sakelar ON/OFF sederhana. Ketika sakelar ON, kedua terminal sakelar terhubung dan arus mengalir di antara mereka. Ketika sakelar OFF terminal tidak terhubung, sehingga arus tidak mengalir.
4 Jenis Sakelar
Jenis dasar sakelar yakni SPST, SPDT, DPST dan DPDT. Ini dibahas secara singkat di bawah ini.Cara Kerja Sakelar atau Switch SPST
Single Pole Single through (SPST) yakni sakelar ON/OFF dasar yang cuma menghubungkan atau pastikan koneksi antara dua terminal. Daya supply untuk rangkaian diaktifkan oleh sakelar SPST. Sakelar SPST sederhana ditunjukkan pada gambar di bawah ini.Jenis sakelar ini juga disebut switch toggle. Sakelar ini memiliki dua kontak, satu input dan output lainnya. Dari diagram sakelar lampu pada umumnya, ia mengontrol satu kawat (pole) dan menghasilkan satu sambungan (throw). Ini yakni sakelar ON/OFF, di saat sakelar itu ditutup atau hidup maka arus mengalir lewat terminal dan bohlam di rangkaian akan menyala. Saat sakelar terbuka atau off maka tidak ada fatwa arus di rangkaian.
Cara Kerja Sakelar atau Switch SPDT
Sakelar single pole double throw (SPDT) yakni sakelar tiga terminal, satu untuk input dan dua yang lain untuk output. Ini menghubungkan terminal lazim ke satu atau yang lain dari dua terminal.Untuk menggunakan SPDT selaku sakelar SPST maka gunakan saja terminal COM selaku ganti terminal lainnya. Misalnya kita sanggup menggunakan COM dan A atau COM dan B.
Dari rangkaian, itu terang berbincang apa yang terjadi di saat sakelar SPDT bergerak bolak-balik. sakelar ini dipakai dalam rangkaian tiga arah untuk ON/OFF lampu dari dua lokasi, seumpama dari atas dan bawah tangga.
Ketika sakelar A OFF maka arus mengalir lewat terminal dan cuma lampu A yang ON, dan lampu B akan OFF. Ketika sakelar B OFF maka arus mengalir lewat terminal dan cuma lampu B yang hendak ON dan lampu A akan OFF. Di sini kita menertibkan dua rangkaian atau jalur lewat satu cara atau sumber.
Cara Kerja Sakelar atau Switch DPST
DPST yakni kependekan untuk double pole, single throw. Double pole bermakna bahwa unit berisi dua sakelar identik, berdampingan, dan dioperasikan dengan satu beralih atau tuas tunggal. Ini bermakna bahwa dua rangkaian terpisah pada satu waktu dikendalikan lewat satu dorongan.Sakelar DPST menggugah atau mematikan dua rangkaian. Sakelar DPST memiliki empat terminal: dua input dan dua output. Penggunaan yang paling lazim untuk sakelar DPST yakni untuk mengontrol peranti 240 volt, di mana kedua jalan masuk supply mesti diaktifkan, sementara kawat netral sanggup dihubungkan secara permanen. Di sini, di saat sakelar ini dimatikan, arus mulai mengalir lewat dua rangkaian dan terputus di saat dimatikan.
Cara Kerja Sakelar atau Switch DPDT
DPDT yakni sakelar double pole double throw; ini setara dengan dua sakelar SPDT. Rute dua rangkaian terpisah, menghubungkan masing-masing dari dua input ke salah satu dari dua output. Posisi sakelar menyeleksi jumlah cara di mana masing-masing dari dua kontak sanggup dialihkan.Apakah dalam mode ON-ON atau ON-OFF-ON mereka berfungsi seumpama dua sakelar SPDT terpisah yang dioperasikan oleh aktuator yang sama. Hanya dua beban yang sanggup ON dalam satu waktu.
Sakelar DPDT sanggup dipakai pada aplikasi apa pun yang memerlukan tata cara kabel terbuka dan tertutup, misalnya yakni pemodelan kereta api, yang menggunakan kereta api kecil-kecilan dan kereta api, jembatan dan mobil. Colsed memungkinkan untuk tata cara ON setiap di saat sementara Open memungkinkan untuk bab lain untuk ON atau diaktifkan lewat relai.
Dari rangkaian di bawah ini, koneksi A, B dan C membentuk satu pole sakelar dan koneksi D, E dan F membentuk pole lainnya. Koneksi B dan E yakni lazim di masing-masing pole/kutub.
Jika catu daya aktual (Vs) masuk pada koneksi B dan sakelar dikontrol ke posisi paling atas, koneksi A menjadi aktual dan motor akan berputar dalam satu arah. Jika sakelar dikontrol ke posisi paling bawah, catu daya terbalik dan koneksi D menjadi aktual maka motor akan berputar ke arah yang berlawanan. Di posisi tengah, catu daya tidak terhubung ke motor dan tidak berputar. Jenis sakelar ini utamanya dipakai di aneka macam pengendali motor di mana kecepatan motor itu mesti dibalik.
Seiring dengan sakelar ini, sakelar buluh atau reed switch juga dibahas dalam postingan di bawah ini
Reed Switch (sakelar buluh)
Sebuah reed switch atau sakelar buluh mendapat namanya dari pemanfaatan dua atau tiga potongan logam yang sedikit disebut reed atau buluh, dengan kontak berlapis di ujungnya dan menyebar sedikit pemisahan terpisah.Reed switch biasanya direpresentasikan dalam tabung gelas tetap yang diisi dengan gas inert. Bidang dari magnet atau elektromagnet menyingkir dari reeds, menjalankan atau pastikan kontak sakelar.
Kontak reed switch ditutup dengan menenteng magnet kecil bersahabat sakelar. Dua perangkat reed biasanya membuka kontak yang ditutup di saat diaktifkan. Tiga model reed memiliki beberapa kontak terbuka dan tertutup.
Pengoperasian sakelar menghasilkan bagian-bagian ini berubah ke keadaan sebaliknya. Reed switch grade komersial tipikal menanggulangi arus dalam kisaran milliamp sampai sekitar 1amp dari arus DC atau arus AC.
Namun, desain khusus sanggup meraih sekitar 10amp atau lebih. Reed switch sering dimasukkan ke dalam sensor dan ke dalam relai. Salah satu mutu penting sakelar yakni kepekaannya, jumlah energi magnetik yang dikehendaki untuk menggerakkannya.
Reed switch dipakai dalam tata cara keselamatan misalnya untuk menyelediki apakah pintu tertutup atau tidak. Dan juga memiliki banyak aplikasi; mereka yakni perlengkapan elektronik konsumen, alat ukur otomatis, sakelar kunci dan reed relai. Reed switch tolok ukur yakni SPST (ON-OFF sederhana) tetapi model SPDT (changeover) juga tersedia.
Karakteristik Reed Switch:
- Dipertahankan secara rahasia dalam tabung gelas dengan gas inert, kontak reed tidak terpengaruh oleh lingkungan eksternal
- Terdiri dari bab operasi dan listrik yang dikontrol secara coaksial, reed switch cocok untuk aplikasi frekuensi tinggi
- Kompak dan ringan
- Resistansi kontak yang rendah dan stabil
- Reed switch secara hemat dan mudah menjadi sakelar kedekatan.
Aplikasi Reed Switch:
Titik di saat reed switch mesti dihubungkan dengan beban induktif atau beban di mana arus maju atau arus tinggi (misalnya beban kapasitansi, lampu, kabel panjang dan sebagainya).
Jika relai elektromagnetik yang memiliki induktansi ditawarkan selaku beban dalam suatu rangkaian, energi yang tersimpan dalam induktansi akan membuat tegangan terbalik di saat kontak reed putus. Tegangan, walaupun tergantung pada nilai induktansi, kerap kali meraih setinggi beberapa ratus volt dan menjadi aspek utama dalam menurunnya kontak.