Perbedaan Arus Ac Dan Dc

Di dunia di sekarang ini Listrik yakni sesuatu yang penting di samping Oksigen untuk umat manusia. Ketika listrik didapatkan banyak pergeseran sudah terjadi selama bertahun-tahun. Planet yang gelap bermetamorfosis planet terang bercahaya. Bahkan, itu menciptakan hidup begitu sederhana dalam segala keadaan. Semua perangkat, industri, kantor, rumah, teknologi, komputer beroperasi dengan listrik.

Di sini energi berada dalam dua bentuk, yakni arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC). Mengenai arus ini dan perbedaan arus AC dan DC akan dibahas secara rinci, fungsi dasarnya dan aplikasi/penggunaannya. Sifat-sifatnya juga dibahas dalam kolom tabel.

Prinsip Kerja dan Perbedaan arus AC dan DC

Perbedaan arus AC dan DC utamanya meliputi yang berikut ini

Arus Bolak-balik (AC)

Arus bolak-balik AC didefinisikan selaku ajaran muatan yang merubah arah secara berkala. Hasil yang didapat adalah, level tegangan juga terbalik serentak dengan arus. Pada dasarnya, AC dipakai untuk menyalurkan daya ke industri, rumah, gedung perkantoran, dll.

Pembangkit AC

AC dibuat dengan memakai yang disebut alternator. Ini dirancang untuk menciptakan arus bolak-balik. Di dalam medan magnet, loop kawat berputar, dari mana arus induksi akan mengalir di sepanjang kawat.

Di sini, perputaran kawat sanggup berasal dari cara apa pun yakni dari, Turbin Uap, air yang mengalir, Turbin Angin dan sebagainya. Ini lantaran kawat berputar dan memasuki polaritas magnetik yang berlainan secara berkala, arus dan tegangan bergantian di kawat.

Dari ini, arus yang dihasilkan sanggup dari banyak bentuk gelombang menyerupai sinus, kuadrat dan segitiga. Tetapi dalam sebagian besar kasus, gelombang sinus lebih disukai lantaran gampang untuk menciptakan dan perkiraan sanggup dijalankan dengan mudah.

Namun, sisa gelombang memerlukan perangkat pemanis untuk menggantinya menjadi bentuk gelombang masing-masing atau bentuk perlengkapan mesti diubah dan perhitungannya akan terlalu sulit. Deskripsi bentuk gelombang sinus dibahas di bawah ini.

Deskripsi Gelombang Sinus

Secara umum, bentuk gelombang AC sanggup dimengerti dengan gampang dengan pinjaman perumpamaan matematika. Untuk gelombang sinus ini, tiga hal yang dikehendaki yakni amplitudo, fasa, dan frekuensi.

Dengan menyaksikan tegangan saja, gelombang sinus sanggup digambarkan menyerupai fungsi matematika di bawah ini:

V(t) = V P Sin (2πft + Ø)

V(t): Ini yakni fungsi dari waktu tegangan. Ini memiliki arti bahwa seiring waktu pergeseran tegangan kami juga berubah. Dalam persamaan di atas, perumpamaan yang sempurna dari tanda sama dengan itu menggambarkan bagaimana tegangan berganti seiring waktu.

VP: Ini yakni amplitudo. Ini menyatakan seberapa maksimum tegangan yang sanggup diraih oleh gelombang sinus di kedua arah, yakni -VP volt, + VP volt, atau di suatu kawasan di antaranya.

Fungsi sin ( ) menyatakan bahwa tegangan akan dalam bentuk gelombang sinus periodik dan akan bertindak selaku osilasi halus pada 0V.

2π adalah konstan. Ini merubah frekuensi dari siklus di hertz ke frekuensi sudut dalam radian per detik.

f menggambarkan frekuensi gelombang sinus. Ini akan dalam bentuk unit per detik atau hertz. Frekuensi menginformasikan berapa kali gelombang tertentu terjadi dalam satu detik.

t yakni variabel dependen. Itu diukur dalam hitungan detik. Ketika waktu beragam bentuk gelombang juga bervariasi.

Φ menggambarkan fasa gelombang sinus. Fasa didefinisikan selaku bagaimana gelombang digeser sehubungan dengan waktu. Itu diukur dalam derajat. Sifat periodik dari gelombang sinus bergeser 360° menjadi gelombang yang serupa di saat bergeser 0°.

Untuk rumus di atas, nilai aplikasi waktu kasatmata disertakan dengan mengambil US selaku referensi

Root mean square (RMS) yakni desain kecil lain yang menolong dalam menjumlah daya listrik.

V(t) = 170 Sin (2π60t)

Gelombang lainnya, yakni segitiga dan bujur kandang ditunjukkan di bawah ini:

Aplikasi AC

• Outlet rumah dan kantor memakai arus bolak-balik AC.
• Menghasilkan dan mentransmisikan daya AC untuk jarak jauh mudah.
• Lebih sedikit energi yang hilang dalam transmisi daya listrik untuk tegangan tinggi (> 110kV).
• Untuk tegangan yang lebih tinggi menyiratkan arus yang lebih rendah, dan untuk arus yang lebih rendah, lebih minim panas yang dihasilkan di terusan listrik yang terang disebabkan oleh resistansi yang rendah.
• AC sanggup dengan gampang dikonversi dari tegangan tinggi ke tegangan rendah dan sebaliknya dengan pinjaman transformator.
• AC menyalakan motor listrik .
• Ini juga berkhasiat untuk banyak perlengkapan besar menyerupai lemari es, mesin pencuci piring, dll.

Arus Searah (DC)

Arus searah (DC) yakni pergerakan pembawa muatan listrik, yakni elektron dalam ajaran searah. Di arus DC intensitas arus akan beragam seiring dengan waktu, namun arah gerakan tetap sama di sepanjang waktu. Di sini arus DC disebut tegangan yang polaritasnya tidak pernah terbalik.

Sumber arus DC

Dalam rangkaian DC, elektron timbul dari kutub minus atau negatif dan bergerak ke kutub plus atau positif. Beberapa fisikawan mendefinisikan arus DC di saat bergerak dari plus ke minus.

Umumnya, sumber dasar arus searah DC dihasilkan oleh baterai, elektrokimia, dan sel fotovoltaik. Tapi arus AC paling diminati di seluruh dunia. Dalam skenario ini, arus AC sanggup dikonversi ke DC. Ini akan terjadi dalam beberapa langkah.

Awalnya, catu daya berisikan suatu transformator, yang kemudian dikonversi menjadi DC dengan pinjaman penyearah. Ini menghambat ajaran arus dari membalikkan dan filter dipakai untuk menetralisir pulsa arus dalam output penyearah. Ini yakni fenomena bagaimana arus AC diubah menjadi DC

Contoh Baterai Isi Ulang

Namun, semua perangkat elektronik dan komputer berfungsi biar mereka menciptakan arus DC. Sebagian besar perlengkapan solid-state memerlukan rentang tegangan antara 1.5 dan 13.5 volt. Tuntutan arus beragam sesuai dengan perangkat yang digunakan.

Misalnya rentang dari nyaris nol untuk jam tangan elektronik, hingga lebih dari 100 ampere untuk penguat daya komunikasi radio. Peralatan yang menggunakan, radio atau pemancar siaran berdaya tinggi atau televisi atau CRT (tabung sinar katoda) memerlukan atau tabung vakum memerlukan sekitar 150 volt hingga beberapa ribu volt DC.

Perbedaan utama antara arus AC dan DC yakni membahas dalam skema perbandingan berikut

No.		Arus Bolak-Balik (AC)	Arus Searah (DC)
1	Jumlah energi yang sanggup dibawa	Aman mentransfer jarak antar kota yang lebih jauh dan memamerkan daya lebih.	Mudah tegangan DC tidak sanggup berlangsung jauh hingga mulai kehilangan energi.
2	Penyebab dari arah ajaran elektron	Ini dilambangkan dengan memutar magnet di sepanjang kawat.	Ini dilambangkan selaku magnet yang stabil di sepanjang kawat
3	Frekuensi	Frekuensi arus AC akan 50Hz atau 60Hz tergantung pada keadaan	Frekuensi arus searah akan menjadi nol.
4	Arah	Ini membalikkan arahnya sambil mengalir dalam suatu rangkaian.	Itu cuma mengalir dalam satu arah di rangkaian.
5	Arus	Ini yakni besarnya yang beragam dengan waktu	Ini yakni arus yang besarnya konstan.
6	Aliran Elektron	Di sini elektron akan terus berpindah arah - maju dan mundur.	Elektron bergerak stabil dalam satu arah atau 'maju'.
7	Diperoleh dari	Sumber ketersediaan yakni Generator AC dan listrik.	Sumber ketersediaan yakni Cell atau Baterai.
8	Parameter Pasif	Itu yakni impedansi.	Hanya resistansi
9	Faktor Daya	Itu intinya terletak antara 0 & 1.	Itu akan senantiasa 1.
10	Jenis	Ini akan menyerupai Sinusoidal, Square Trapezoidal, dan Triangular.	Itu akan menjadi murni dan berpulsa.

Dalam postingan ini diterangkan Apa Perbedaan arus AC dan DC diterangkan secara terperinci. Saya berharap bahwa setiap titik dimengerti dengan terang wacana arus bolak-balik, arus searah, bentuk gelombang, wacana persamaan, perbedaan arus AC dan DC dalam kolom tabel bareng dengan sifat-sifatnya.