Sifat Mekanik Logam Yang Penting Untuk Diketahui

Sifat Mekanik Logam - Logam yakni unsur kimia yang memiliki sifat liat, keras, kuat, titik cair yang tinggi dan ialah penghantar listrik dan panas yang baik. Untuk sanggup mempergunakan logam dengan baik maka mesti dipahami apalagi dulu sifat - sifat dari logam yang mau digunakan agar sanggup dimasak dengan cara yang tepat. Secara lazim sifat - sifat logam yakni sifat kimia, sifat teknologi, sifat fisika, sifat panas, sifat listrik dan sifat mekanik. Pada goresan pena ini akan diterangkan perihal sifat mekanik logam.

Sifat Mekanik Logam

Sifat mekanik logam yakni kesanggupan logam untuk menahan beban tarik, beban tekan, beban bengkok, beban geser beban puntir atau beban variasi yang dikenakan kepadanya. Sifat  mekanik logam diantaranya adalah:

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan (strength) logam menyatakan kesanggupan logam untuk menemukan tegangan tanpa mengalami patah. Kekuatan logam berisikan kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan puntir, kekuatan tekan dan kekuatan bengkok.

2. Kekerasan (Hardness)

Kekuatan (hardness) yakni kesanggupan logam untuk menahan goresan, pengikisan (abrasi) dan penetrasi. Kekerasan (hardness) ini sungguh berhubungan dengan sifat keausan (wear resistance) dan memiliki korelasi dengan kekuatan.

3. Kekenyalan (Elasticity)

Kekenyalan (elasticity) yakni kesanggupan logam untuk menemukan tegangan tanpa mengalami pergeseran bentuk yang permanen sehabis tegangannya dihilangkan. Suatu benda akan mengalami pergeseran jikalau menemukan tegangan. Perubahan tersebut cuma bersifat sementara jikalau tegangan yang terjadi besarnya tidak melalui batas tertentu dan pergeseran bentuk itu akan hilang bareng dengan hilangnya tegangan. Selain itu, kekenyalan juga menyatakan seberapa banyak pergeseran bentuk lentur yang terjadi sebelum pergeseran bentuk yang permanen mulai terjadi. Dengan kata lain, kekenyalan menyatakan kesanggupan materi untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula sehabis menemukan beban yang memicu deformasi.

4. Kekakuan (Stiffness)

Kekakuan (stiffness) yakni kesanggupan materi untuk menemukan beban tanpa mengalami pergeseran bentuk (deformasi) atau defleksi. Pada beberapa kasus, kekakuan ini lebih dipentingkan ketimbang kekuatan.

5. Plastisitas (Plasticity)

Plastisitas (plasticity) yakni kesanggupan logam untuk mengalami sejumlah deformasi palastis permanen tanpa membuat terjadinya kerusakan. Plastisitas (plasticity) sungguh diinginkan untuk logam yang mau diproses dengan proses pembentukan menyerupai forging, extruding, rolling dan lain sebagainya. Plastisitas (plasticity) sering juga disebut selaku keuletan atau kekenyalan (ductility). Logam yang memiliki nilai deformasi plastis yang cukup tinggi disebut selaku materi yang memiliki keuletan atau kekenyalan tinggi. Untuk materi yang tidak membuktikan terjadinya deformasi plastis disebut selaku materi yang memiliki keuletan yang rendah atau disebut juga getas/rapuh (brittle).

6. Ketangguhan (Toughness)

Ketangguhan (toughness) yakni kesanggupan logam untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengalami kerusakan. Ketangguhan (toughness) juga sanggup dibilang selaku banyaknya jumlah energi yang diinginkan untuk mematahkan logam (benda kerja) dalam keadaan tertentu. Ketangguhan ini susah untuk diukur alasannya yakni dipengaruhi oleh banyak faktor.

7. Kelelahan (Fatique)

Kelelahan (fatique) yakni kecenderungan dari logam untuk patah jikalau menemukan tegangan yang besarnya masih jauh dari batas kekuatan elastisitasnya secara berulang - ulang (cyclis stress). Kerusakan sebagian besar komponen mesin diakibatkan alasannya yakni kelelahan. Seperti halnya dengan ketangguhan, kecapekan ini juga susah untuk diukur alasannya yakni dipengaruhi oleh banyak faktor

8. Keretakan (Crack)

Keretakan (crack) yakni kecenderungan sebuah logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya ialah fungsi waktu dimana pada dikala materi tersebut menemukan beban yang besarnya relatif sama.


Sumber http://keluargasepuh86.blogspot.com